Cerita Yeni Lastri Simbolon Ikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Tidar
Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), adalah salah satu program unggulan Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan di luar perguruan tinggi (PT) asal. Melalui PMM, mahasiswa yang lolos seleksi mendapatkan kesempatan untuk belajar di luar kampus, mengeksplor dan mempelajari keberagaman budaya nusantara dan berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
Tahun 2022, selain mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti PMM di luar kampus, UNTIDAR juga menerima 18 mahasiswa PMM dari berbagai kampus di Indonesia. Yeni Lastri Simbolon, mahasiswi program studi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Prima Indonesia, Medan, adalah salah satunya. Bagi Yeni bisa kuliah selama 1 semester di UNTIDAR adalah pengalaman yang begitu berharga. Apalagi ini merupakan kali pertama Yeni menginjakkan kaki di pulau Jawa. “Senang sekali bisa menjadi salah satu dari 18 mahasiswa yang asalnya dari Sabang sampai Merauke, yang lolos program PMM di kampus UNTIDAR,” ujar Yeni. “Kesan saat tiba di Magelang, saya tidak menyangka Magelang ternyata kotanya dingin, berbanding terbalik dengan Medan kota asal saya. Sempat syok juga dengan makanan di Magelang yang cenderung manis,” tambahnya.
Yeni juga begitu terkesan dengan masyarakat Magelang yang ramah. “Saat saya hendak pergi ke kampus, banyak yang menyapa, lumayan kaget juga saya, karena di tempat asal, jarang orang menyapa jika tidak saling kenal,” katanya.
Yeni menuturkan di awal mengikuti PMM, ia harus cepat beradaptasi dengan culture perkuliahan, termasuk beradaptasi dengan teman-temen mahasiswa di prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi UNTIDAR. “Pembelajaran di UNTIDAR begitu menyenangkan. Cara mengajar dosen sangat interaktif, karena mahasiswa sering diajak untuk berdiskusi tentang materi yang dipelajari. Pak Jacobo Sijabat dan Pak Budi Hartono adalah dosen FE UNTIDAR favorit saya,” ujarnya.
“Selama mengikuti PMM, kami juga sudah diajak menikmati megahnya Candi Borobudur dan Candi Prambanan, uniknya Gereja Ayam Bukit Rhema, juga serunya bermain di Kampung Dolanan. Dari PMM ini saya banyak belajar hal baru, termasuk belajar bahasa dan budaya Jawa. Membuat saya begitu bangga menjadi orang Indonesia yang begitu multicultural,” urai Yeni. Ia juga merasa beruntung karena bisa memiliki teman baru rasa saudara, sehingga ia tidak merasa kesepian dan sendiri selama di Magelang.
“Ternyata slogan PMM sangat benar adanya,“Bertukar Sementara Bermakna Selamanya.” Saya pasti tidak akan pernah lupa dengan banyak kesan dan pengalaman selama tinggal di Magelang. Kota kecil yang sejuk dan nyaman, yang telah mewarnai masa muda saya selama menjadi mahasiswa,” pungkas Yeni.