Untidar Resmikan Pusat Studi Pariwisata dan PUI Borobudur, Perkuat Sinergi dengan Badan Otoritas Borobudur

Universitas Tidar resmi meluncurkan Pusat Studi Kajian Kepariwisataan dan Kebudayaan serta Pusat Unggulan Iptek (PUI) Borobudur sebagai salah satu langkah strategis dalam mendorong riset, pelestarian budaya, dan pengembangan destinasi wisata berbasis masyarakat lokal atau komunitas. Kegiatan ini dilangsungkan di Gedung Kuliah Umum dr. H.R. Suparsono dan dihadiri oleh jajaran rektorat dan perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), Rabu (4/6).

Rektor, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., menyampaikan bahwa pendirian pusat studi dan PUI ini selaras dengan posisi strategis Untidar sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kota Magelang.

“Untidar memiliki historis dan budaya sebagai satu-satunya universitas negeri di Kota Magelang yang letaknya dekat dengan Candi Borobudur sebagai salah satu warisan budaya dunia. Dengan adanya Pusat Unggulan Iptek (PUI) Borobudur, kami berharap dapat memajukan kearifan lokal budaya, termasuk dampak dan korelasinya dengan masyarakat sekitar Candi Borobudur. Kedepannya, PUI ini juga diharapkan memberi nilai tambah bagi pengalaman pengunjung, khususnya wisatawan internasional,” ujar Prof. Sugiyarto.

Ia menegaskan bahwa kehadiran PUI tidak hanya untuk riset semata, tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan dan penguatan keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan pariwisata yang inklusif.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Kerjasama atau MoU antara Untidar oleh Rektor dan Direktur Utama BPOB oleh Agustin Peranginangin, S.T.. MoU ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam sinergi lintas sektor antara institusi pendidikan dan pengelola kawasan strategis pariwisata nasional.

Senada dengan hal tersebut, Prof. Izza juga menyampaikan bahwa kolaborasi ini membuka peluang konkret bagi mahasiswa:

“Kegiatan hari ini secara resmi telah meresmikan pendirian PUI Borobudur. Pusat Unggulan Iptek ini yang menaungi berbagai macam aktivitas multidisipliner yang mendukung pengembangan Borobudur, mulai dari aspek ekonomi, literasi, sejarah, konservasi teknik, hingga pemberdayaan masyarakat sekitar,” ungkap Prof. Izza Mahrufah, S.E., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Untidar.

“Dengan adanya MoU ini, mahasiswa Untidar dapat melakukan magang, KKN, dan penelitian, serta pengabdian masyarakat dengan fokus pada Borobudur. Salah satu penelitian di Untidar misalnya yang mengangkat tema pengelolaan sampah dan peran serta masyarakat di kawasan wisata Borobudur dan sekitarnya.” tambahnya.

Prof. Izza menegaskan bahwa keberadaan PUI akan terus berkelanjutan dan perkembangan dengan melibatkan stakeholder kedepannya.

“PUI ini bukan semata proyek satu kali. Proyek ini merupakan proyek yang berkelanjutan dengan target yang jelas. Borobudur merupakan salah satu warisan budaya besar dan sesuai dengan visi Untidar yang unggul dalam budaya dan kewirausahaan,” tutupnya.

Dengan peresmian Pusat Unggulan Iptek ini, Untidar menunjukkan komitmennya dalam menciptakan model pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, berbasis pengetahuan, dan berlandaskan pada pelestarian nilai budaya.

 

Penulis: Ruth Erica Margaret

Editor: Tim Humas Untidar

Audiensi Rektor Untidar dengan Bupati Kebumen, Bahas Potensi Kerjasama.

Rektor Universitas Tidar Prof. Dr. Sugiyarto M.Si. melakukan audiensi dengan Bupati Kebumen, Lilis Nuryani di Kediaman pribadi beliau di Gombong, Jumat (16/5). Agenda ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi bersama serta mengembangkan potensi kerjasama Untidar dan Kabupaten Kebumen secara lebih luas.

Pada kesempatan ini, Rektor memperkenalkan status baru Untidar yang telah bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dari Satuan Kerja (Satker). Perubahan status ini memberikan ruang gerak Untidar menjadi lebih luas untuk mengelola sumber daya secara mandiri dan optimal.

“Dengan status BLU yang disandang sejak satu tahun lalu, memberikan kami dorongan untuk menjadi lebih mandiri dan aktif dalam menjalin kerja sama dengan berbagai mitra, utamanya pemerintah daerah. Salah satunya, kami ingin membuka ruang kolaborasi dengan Kabupaten Kebumen,” ujarnya.

Beliau juga menyampaikan, Untidar memiliki program studi Akuakultur yang sangat tepat untuk mengembangkan potensi budidaya perikanan dan kelautan yang kuat di wilayah Kebumen sehingga menjadi ruang kolaborasi riset dan pengabdian yang saling menguntungkan.

Pada kesempatan ini turut hadir mendampingi Rektor,  Plt. Kepala LPPM, Dr. Eny Boedi Orbawati, M.Si., Ketua Tim Kerja Bidang Kerja Sama, Laila Alfizanna, S.S., MDCC, dan Ketua Jurusan Prodi Ekonomi Pembangunan, Dr. Emma Dwi Ratnasari, S.E., M.Si.

Dalam kesempatan yang sama, Laila memaparkan potensi dan sinergi yang diraih jika menjalin kerjasama, serta komitmen Untidar dalam mendukung pembangunan potensi lokal.

“Ada beberapa potensi dan sinergi yang akan diraih oleh mitra jika menjalin kerja sama dengan Untidar, diantaranya sinergi dengan program yang sedang berjalan di pemerintah daerah melalui program KKN, serta potensi kerjasama dengan mitra kami di bidang transportasi, layanan pemerintahan, lingkungan hidup, manajemen air, pendidikan tinggi, dan smart city,” jelasnya.

Bupati Kebumen, menyambut baik kunjungan ini dan terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi.

“Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi, apalagi dengan banyaknya mahasiswa aktif dari wilayah Kebumen menjadikan harapan kami untuk kedepannya Untidar memperluas jangkauan pengabdiannya dan membantu dalam perwujudan program pemerintah Kebumen bagi masyarakat,” pungkasnya.

Kunjungan ini menjadi langkah awal menuju kolaborasi konkret antara Untidar dan Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam berbagai program seperti pengabdian masyarakat, riset dan penelitian, serta pengembangan potensi sumber daya.

 

Penulis : Dewi

Editor : Humas Untidar

Untidar Terima Kunjungan Delegasi KOICA dan Seoul National University, Bahas Peluang Akademik

Universitas Tidar menerima kunjungan delegasi dari Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan Seoul National University, Selasa (29/4) di Gedung Kuliah Terpadu, Kampus Sidotopo.

Kunjungan ini merupakan bagian dari penjajakan kerjasama akademik sekaligus tindak lanjut kegiatan Pengembangan Kapasitas Rektor Perguruan Tinggi Negeri yang diselenggarakan oleh Kementerian Dikbudristek bekerja sama dengan KOICA tahun 2024 lalu.

Delegasi dipimpin oleh Prof. Ho Sang Kan, yang didampingi oleh Prof. Tae Sub Park, dan Dr. Jang Hyoje dari Seoul National University, serta Dr. Rinekso Soekmadi dari IPB University yang merupakan mitra utama KOICA di Indonesia.

Rombongan disambut langsung oleh Rektor Untidar, Prof. Sugiyarto dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama, Prof. Suyitno, serta Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Sutrisno Hadi Purnomo yang menjadi tuan rumah kegiatan. Dalam sambutannya Prof. Sugiyarto menyampaikan apresiasi dan harapannya pada kunjungan ini.

“Kami sangat berharap kerjasama ini akan menjadi jembatan bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam hal riset dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan global,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini pula, Prof. Ho Sang Kang dari Seoul National University menyampaikan tujuannya dalam kunjungan ini.

“Kolaborasi antara Indonesia dan Korea sangat penting, mengingat potensi besar yang dimiliki Indonesia, khususnya dalam hal ini kawasan Jawa Tengah, yaitu Candi Borobudur. Melalui kerja sama ini, kami dapat saling memahami peluang satu sama lain dan mengoptimalkan potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan,” ucapnya

 

Dalam kunjungan tersebut, dilaksanakan juga diskusi akademik yang melibatkan sivitas akademika Fakultas Pertanian, khususnya dosen dari Prodi S1 Peternakan. Topik kerjasama yang dibahas dalam diskusi tersebut adalah, peluang kolaborasi riset dan pengembangan di bidang kultur sel hewan hingga teknologi in vitro yang krusial dalam riset bioteknologi modern.

Kegiatan dilanjutkan dengan kuliah tamu untuk mahasiswa S1 Agroteknologi oleh Prof. Ho Sang Kang. Sebagai akademisi yang ahli di bidang kehutanan, Prof. Kang menyampaikan pandangan global terkait pentingnya penguatan kapasitas akademik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Selanjutnya, para delegasi melakukan kunjungan ke Laboratorium Terpadu untuk melihat fasilitas penunjang yang dimiliki oleh Untidar. Harapan dengan adanya kunjungan ini dapat menjembatani kemitraan Untidar dengan universitas-universitas di Korea Selatan.

Penulis : Laila Alfizanna – Kerjasama Untidar

Editor: Margareth, Humas Untidar

Jalin Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Untidar Berharap Dapat Berkontribusi dalam Keberlanjutan Pembangunan Daerah

Universitas Tidar menjadi salah satu dari 44 Perguruan Tinggi yang hadir dalam Seremoni penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Perguruan Tinggi di Jawa Tengah, yang berlangsung di Grhadika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin sore (17/03).

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin, Sekda Sumarno, dan beberapa pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Jawa Tengah. Sebanyak 33 Rektor dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta hadir dan ikut ambil bagian dalam penandatanganan Kesepakatan Bersama tersebut.

Dalam kesempatan itu Rektor Untidar, Sugiyarto, mewakili Untidar menandatangani Kesepakatan Bersama. Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Suyitno, menandatangani Perjanjian Kerjasama.

Dalam sambutannya, Kepala Biro Pemerintahan, Otonomi, dan Kerja Sama Setda Provinsi Jawa Tengah, Muhamad Masrofi mengatakan, penandatanganan kerja sama antara pemprov dengan 44 PT, bertujuan untuk menyinergikan peran dan fungsi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun perguruan tinggi, dalam kerangka kerja sama yang saling menguntungkan bagi peningkatan pembangunan pendidikan, penelitian, dan pengabdian untuk mendukung pembangunan daerah.

“Tujuan diselenggarakannya penandatangangan kerja sama ini adalah untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan perguruan tinggi, dalam rangka pelaksanaan sinergi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai bagian mendukung pembangunan daerah,” jelas Masrofi.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi berharap, kerja sama tidak sebatas perjanjian atau MoU, tapi akademisi dapat segera mengimplementasikannya dalam kegiatan sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan Jateng, agar lebih maju dan berkelanjutan.

“Kalau selama ini kita hanya mengandalkan integrasi pemerintah pusat, daerah, dan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota sampai tingkat desa, tapi di sini ada irisan pemerintah yang kita ikut disertakan, di antaranya para akademisi yang selalu mengawal kami selama lima tahun atau seterusnya,” kata Luthfi.

Ahmad Luthfi menambahkan, pihaknya memiliki beberapa program yang akan dikawal oleh rektor, dan sivitas akademika di seluruh Jateng, yaitu bentuk kerja sama tematik yang dilaksanakan dalam rangka mengawal pembangunan wilayah Jateng, mulai desa, potensi desa, UMKM, desalinasi tentang air, dan lainnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerjasama Untidar, Laila Alfrizanna menjelaskan bahwa Untidar berkeinginan ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah. “Tentu SDM yang ada, seperti dosen dan mahasiswa dapat bergerak bersama. Contohnya bisa melalui pengabdian masyarakat, KKN Tematik dan sebagainya.”

Ia menambahkan, dari 29 item kerjasama yang ditawarkan oleh Pemprov Jateng, Untidar mengambil 22 item. Beberapa kerjasama itu di antaranya adalah Pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah, Pendampingan Desa Wisata, Pengembangan Kecamatan Berdaya (Pemberdayaan Ekonomi dan perlindungan hak bagi perempuan, disabilitas, dan pemuda), Penguatan wawasan kebangsaan dan Pendidikan Moderasi Beragama, Pendampingan Pengelolaan Sampah berbasis masyarakat dan Pengembangan Tempat Pembuangan Sampah Regional, dan sebagainya.

Penulis dan Editor : Humas Untidar

 

Tim Kerja Bidang Kerja Sama Untidar Kunjungi Airlangga Global Engagement

Dalam rangka memperluas wawasan dan pengetahuan terkait bidang kerja sama, utamanya kerja sama internasional, ketua tim beserta 2 orang staf unit kerja bidang kerja sama Universitas Tidar melaksanakan studi tiru ke Airlangga Global Engagement, Jumat (20/12). Tim Kerja Sama Untidar diterima oleh Dina Septiani, Ph.D (Kepala Bidang Airlangga Global Engagement). Turut hadir Aprilia Putri Pradana, S.I. Kom. (Kasie International Partnership and Promotion), ⁠Astria Okta Herdiani, S.I. Kom (Kasie Internasional Student Mobility), ⁠Hakim Zulkarnain, M.Kep (Koordinator International Research and Staff Mobility), Astri Dewayani, Ph.D (Koordinator Immigration and Internasional Grants), serta Lutfia NH, S.Sos (Staff for General Affairs).

Laila Alfizanna, S.S., MDCC (Ketua Tim Kerja Bidang Kerja Sama Untidar) menyampaikan, tujuan dari kedatangan tim kerja bidang kerja sama Untidar adalah memperluas wawasan dan pengetahuan terkait pengelolaan kerja sama. “Di Untidar, saat ini kerjasama dalam negeri maupun luar negeri dikelola oleh unit kerja bidang kerja sama, tentunya ruang lingkupnya belum seluas Airlangga Global Engagement,” jelasnya. Ia menambahkan ke depan unit kerja bidang kerja sama Untidar berupaya untuk memperluas jejaring dan meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sama baik dalam maupun luar negeri.

Kepala Bidang AGE menyampaikan Airlangga Global Engagement (AGE) adalah jembatan bagi institusi Internasional dan dalam negeri untuk menjalin kemitraan dengan Universitas Airlanggga. Bidang yang dikelola oleh AGE meliputi Global Partnership and Promotion, International Student and Mobility, Research and Staff Mobility, serta International Grants. Selama sesi sharing, Dina Septiani juga berbagi informasi, tips dan trik dalam mengelola kerja sama internasional agar efektif dan efisien. “Di masa-masa awal berdiri, tentunya AGE juga harus melewati banyak tantangan. Butuh keseriusan, konsistensi dan kreatifitas untuk mengembangkan AGE sesuai dengan visi dan misinya,” jelas Dina Septiani. “Jadi untuk tim kerja sama Untidar jangan berkecil hati, jangan takut untuk memulai, terus melangkah, saya yakin kedepan bidang kerja sama di Untidar akan bergerak maju,” tambahnya.

Selesai sharing session, diskusi dan tanya jawab, tim kerja bidang kerja sama Untidar berkesempatan untuk mengunjungi ruang kerja Airlangga Global Engagement, dan beberapa “corner” yang dikelola AGE diantaranya Aussie Banget Corner, dan American Corner.

Untidar Borong 3 Penghargaan di Ajang Anugerah Diktisaintek 2024

Universitas Tidar memborong 3 penghargaan di ajang Anugerah Diktisaintek 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Jumat (13/12). Ajang tahunan ini merupakan bentuk apresiasi kepada para pemangku kepentingan dari perguruan tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), mitra dari dunia usaha dunia industri, kementerian atau lembaga, media, dan jurnalis atas pencapaian kinerja, dukungan, dan kontribusi dalam transformasi pendidikan tinggi.

Penghargaan yang dicapai Untidar tersebut terdiri dari Gold Winner sub kategori Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi untuk Fakultas Teknik, Bronze Winner sub kategori Siaran Pers untuk Bidang Kehumasan, dan Bronze Winner sub kategori Perguruan Tinggi dengan Kerjasama Pemerintah/LSM Terbaik untuk Bidang Kerjasama.

Penerimaan penghargaan untuk Untidar diwakili oleh Dekan Fakultas Teknik, Gito Sugiyanto, didampingi Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Giri Atmoko.

Dihubungi di tempat terpisah, Rektor Untidar, Sugiyarto menyampaikan apresiasi kepada segenap sivitas Fakultas Teknik, tim Humas, dan tim Kerjasama. Ia menyebutkan, sebagai PTN BLU yang belum genap setahun, ternyata Untidar dapat bersaing dengan PTN BLU lain yang notabene lebih mapan. “Semoga prestasi ini dapat ditingkatkan, minimal dapat dipertahankan ke depannya. Moment ini semoga dapat diikuti oleh Lembaga dan unit lain di lingkungan Untidar untuk bersaing sehat sekaligus bahu membahu meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh stake holder.” Jelasnya.

Sugiyarto menambahkan, bahwa penghargaan ini bukan menjadi tujuan utama. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana implementasi pelayanan yang optimal, dalam upaya mewujudkan visi dan misi Untidar.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan apresiasi kepada para penerima penghargaan atas capaian kinerja dan kontribusinya dalam mendukung kebijakan kementerian.

“Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak dan Ibu yang akan menerima penghargaan hari ini. Penghargaan ini adalah komitmen kami untuk mengapresiasi kerja keras Bapak/Ibu sekalian dalam mewujudkan transformasi dan reformasi pendidikan tinggi,” ujar Satryo.

Satryo mengingatkan bahwa kolaborasi dan sinergi bersama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan seluruh pemangku kepentingan merupakan kunci keberhasilan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, serta memperkuat ekosistem riset dan inovasi Indonesia yang maju dan berdaya saing.

Satryo juga mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kerja sama dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi, riset, dan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Penghargaan yang diberikan hari ini bukan sekadar pengakuan, tetapi juga dorongan untuk terus melangkah lebih jauh demi mewujudkan pendidikan tinggi Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing tinggi,” pungkas Satryo.

Penulis dan Editor : Humas Untidar

 

Ketua Dewan Profesor UNS Harapkan Untidar Menjadi Pusat Riset Cassava

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D., Ketua Dewan Profesor, Universitas Sebelas Maret (UNS) mendukung Universitas Tidar menjadi pusat riset Cassava.

“Ada yang menyebutnya ubi kayu, singkong, ketela pohon, pohong, telo jendral namun secara umum bisa kita sebut cassava. Tanaman ini tumbuh subur di Magelang bahkan merupakan bahan makanan khas yaitu gethuk. Harapannya Untidar bisa jadi pusat pengembangan dan riset cassava kedepannya,” ungkapnya pada kegiatan Kunjungan Dewan profesor UNS ke Untidar, Selasa (26/11).  

Cassava mungkin dianggap “remeh” karena sudah umum dalam keseharian masyarakat Indonesia. Namun, tanaman ini potensial sebagai bahan makanan pokok.

“Kami Dewan Profesor UNS siap mendukung Untidar menjadi Center of Cassava Research dengan berbagai kegiatan bersama. Salah satu yang bisa diteliti yaitu bagaimana membuat tanaman ini tahan dari berbagai macam virus,” tambahnya.

Menyambut baik rencana ini, Rektor Untidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., siap menyusun program-program penelitian bersama.

“Untidar sebenarnya sudah memulai penelitian bahkan mempunyai kebun singkong di  Bandongan Teaching Farm. Ide penelitian bersama strategis ini bisa segera dilaksanakan khususnya dari Untidar oleh Fakultas Pertanian,” kata Rektor.

Harapannya kegiatan penjajagan pengembangan keilmuan keragaman biodiversity cassava dalam bentuk penelitian bersama, pendekatan elektroforesis protein/mokular ini bisa membawa kebermanfaatan bagi Untidar-UNS.

“Walaupun hanya kunjungan yang sebentar, tetapi bisa menghasilkan ide – ide kerjasama antara Untidar dengan UNS kedepannya,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd. memaparkan profil Untidar di depan 19 profesor dan 5 tim pendamping dari UNS.

Kegiatan kunjungan dilakanakan di 2 tempat yaitu untuk sesi sharing session di Gedung dr. H. R. Suparsono, Kampus Tuguran dan berlanjut ke Laboratorium Terpadu, Kampus Sidotopo, Untidar.

Rombongan Dewan Profesor UNS mengunjungi laboratorium pengolahan kopi dan coklat, daging dan susu di Lab. Terpadu Untidar. Selain mendapatkan penjelasan mengenai alat laboratorium serta proses pengolahan, tamu dari UNS juga berkesempatan mencicipi kopi, gethuk dan ice cream bahkan mereka juga membeli produk untuk dijadikan oleh-oleh.

Penulis : Imel

Editor : Humas Untidar

Teken MoU, Untidar dan Pemkab Temanggung Siap Kembangkan Kledung Research Park Bersama.

Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. dan Pj. Bupati Temanggung , Drs. Hary Agung Prabowo, M.M. menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman, Rabu (20/11) di Aula Kledung Research Park, Temanggung.

“Temanggung adalah bagian penting dari proses penegerian Untidar. Hibah lahan yang sekarang sudah menjadi Kledung Research Park ini melengkapi salah satu syarat penegerian saat itu yaitu memiliki lahan minimal 35 hektar,” ujar Rektor Untidar.

Sejak hibah tersebut, Untidar berupaya memanfaatkan lahan ini menjadi lahan produktif terutama dalam bidang riset.

“Rektor sebelumnya Prof. Arifin mulai menggarap embung dilanjutkan saat ini sudah berkembang kandang kambing, budidaya anggrek, kolam ikan dan juga green house. Tidak hanya  berhenti disini lahan ini harus berkontribusi bagi Temanggung juga,” tambahnya.

Pj. Bupati Temanggung optimis kerjasama ini kedepannya bisa membawa kebermanfaatan baik untuk Untidar dan Pemkab Temanggung.

“Kami siap membantu pengembangan Kledung Research Park bersama Untidar. Pastinya banyak riset atau kegiatan bermanfaat lain yang bisa dihasilkan dari lahan seluas kurang lebih 3 hektar ini,” ujarnya.

Sebagai perguruan tinggi negeri paling dekat dengan Temanggung, Pemkab pastinya akan mendorong anak-anak Temanggung untuk melanjutkan pendidikannya di Untidar.

“Namun kendala kami adalah belum meratanya keberadaan SMP-SMA di setiap Kecamatan. Akibatnya anak-anak harus menempuh jarak yang jauh untuk sekolah. Kondisi ini mempengaruhi juga pada Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yaitu 7,5,” jelas Drs. Hary Agung.

Setelah seremonial penandatangan Mou, Rektor dan Pj. Bupati Temanggung melakukan peninjauan ke embung, kandang kambing dan budidaya anggrek.

Tujuan kerjasama Untidar dan Pemkab Temanggung adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Implementasinya dapat berupa kerjasama dalam Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Kuliah Kerja Nyata (KKN), penelitian serta pengabdian masyarakat baik dari dosen atau mahasiswa Untidar di wilayah Temanggung.

Penulis dan Editor : Humas Untidar

 

Benchmarking Unsulbar ke Untidar, Pelajari Transformasi BLU Sekaligus MoU.

Universitas Tidar menerima kunjungan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dalam benchmarking transformasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) pada Jumat (15/11) di Ruang Rapat Gedung Laboratorium Rekayasa Terpadu.

Wakil Rektor Untidar Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof. Dr. Suyitno, S.T., M.Sc. IPM. mengungkapkan harapannya setelah agenda ini terjalin kerjasama bidang akademik antara Untidar dan Unsulbar.

“Besar harapan kami dengan kunjungan ini, hubungan dan keterkaitan Untidar dan Unsulbar makin erat terjalin khususnya dalam hal peningkatan bidang akademik karena hal pertama yang berdiri dari perguruan tinggi adalah pembelajarannya. Oleh karena itu, ketersediaan ruang kelas yang cukup sangatlah dibutuhkan. Namun, sama halnya dengan Unsulbar, Untidar juga mengalami kekurangan ruang kelas. Besar harapan kami, kolaborasi dan koalisi antar universitas untuk bisa bersama-sama memohon gedung ke kementerian, bukan demo, melainkan meminta dengan santun,” harapnya.

Senada dengan pernyataan Prof Suyitno, Rektor Unsulbar, Prof. Muhammad Abdy, S.Si., M.Si, Ph.D mengharapkan adanya kerjasama tidak hanya pada proses transformasi PTN BLU, tetapi juga kerjasama pada kegiatan lain terutama pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dalam sambutannya, Prof. Abdy juga mengungkapkan alasan rombongannya melaksanakan benchmarking ini dikarenakan kesamaan sebagai PTN baru.

“Kami datang bersama tim pendamping dari Universitas Hasanuddin untuk mendampingi proses transformasi PTN BLU Unsulbar. Kami memilih Untidar karena kami tahu bahwa Untidar merupakan PTN baru dan masih muda tetapi sudah bisa bertransformasi menjadi BLU. Kami ingin belajar dari Untidar cara tata kelola keuangan dan manajemen pendidikannya. Ini adalah satu kesempatan bagi kami untuk belajar lebih baik, apa yang bisa dilakukan dan upaya apa yang bisa dilakukan sehingga kita bisa bertransformasi menjadi PTN BLU,” ungkapnya.

Diketahui bahwa, Untidar menjadi PTN pada tahun 2014 sementara Unsulbar telah menjadi PTN sejak tahun 2013.

Dalam kesempatan ini dimanfaatkan juga oleh Unsulbar dan Untidar untuk melaksanakan penandatangan Mou atau Nota Kesepahaman dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Presentasi dan diskusi transformasi PTN BLU Untidar dipimpin oleh Ketua Unit Pengelola Usaha (BLU), Jalu Aji Prakoso, S.E., M.Ec.Dev. dan Koordinator Pusat Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Tim BLU), Dr. Arif Rahman Saleh, S.T., M.T. Diskusi difokuskan pada peningkatan potensi bisnis di Unsulbar.

Benchmarking dilanjutkan dengan kunjungan ke Gedung Laboratorium Terpadu dan Unit Bisnis Untidar di Bandongan, Kabupaten Magelang dan Kampus Tuguran.

Penulis : Kerin

Editor : Humas Untidar

Untidar Terima Kunjungan Guru dan TU SMA N 1 Pejagoan

Universitas Tidar menerima kunjungan dari SMA N 1 Pejagoan, Kebumen di Ruang E.3.4.5, Gedung Fakultas Teknik, Sabtu (02/10). Kunjungan ini merupakan upaya dalam pelaksanaan program perencanaan studi lanjut peserta didik SMA N 1 Pejagoan ke Untidar.

“Bagaimana kami bisa memberikan informasi mengenai Untidar sebagai pilihan untuk melanjutkan jenjang Pendidikan tinggi secara nyata dan faktual kepada siswa kami yang saat ini berjumlah 1.062 siswa,” ujar Erlin Marlina, S.Pd., perwakilan Kepala Sekolah SMA N 1 Pejagoan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komunitas belajar sesarengan SMA N 1 Pejagoan. dimana tagline kami adalah aman, ramah, menyenangkan, berintegritas dan inklusif.

“Data penelusuran alumni kami tahun 2024, siswa yang diterima di Untidar melalui SNBP sebanyak 1 siswa, SNBT 1 siswa dan Seleksi Mandiri sebanyak 6 siswa. Informasi yang kami dapat hari ini tentunya membantu dalam merencanakan potensi siswa ketika nanti akan masuk perguruan tinggi,” tambahnya.

Selain itu, besar harapan dari SMA N 1 Pejagoan untuk menjalin kerjasama dengan Untidar.

“Untidar terbuka dalam menjalin kerjasama. Sudah beberapa sekolah menjalin kerjasama dengan kami, tidak sebatas untuk Penerimaan Mahasiswa baru (PMB) namun juga untuk kegiatan lain misal pemagangan mahasiswa, penelitian, pengabdian dsb,” terang Laila Alfizanna, S.S., MDCC., Ketua Tim Bidang Kerjasama, Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (BAKK) Untidar.

Ibu Laila juga menambahkan informasi bahwa saat ini sedang berproses MoU (Memorandum of Understanding) antara Untidar dengan Bupati Kebumen.

Ketua Tim Kerja Bidang Humas, BAKK, Danu Wiratmoko, A.Md. juga berkesempatan membagi informasi terkait Untidar kepada 58 orang dari SMA N 1 Pejagoan, Kebumen yang terdiri guru dan Tata Usaha (TU).

“Data Untidar 2024, rasio ketetatan program studi yang paling tinggi adalah prodi D4 Akuntansi Perpajakan yaitu 1:10 dan yang terendah adalah D3 Farmasi yaitu 1:1. Data ini berdasarkan jumlah jumlah pendaftar dan diterima masuk ke Untidar dari seluruh jalur masuk yang ada,” terang Bapak Danu.

Tinggi rendahnya rasio ketetatan ini tentunya dipengaruhi banyak faktor seperti aturan jalur masuk/seleksi dalam pemilihan prodi, trend prodi yang digemari siswa dan profil pekerjaan lulusan prodi tersebut.

Selain presentasi, guru dan TU juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau sharing pengalaman khususnya dalam mengarahkan siswa untuk meneruskan ke perguruan tinggi.  

Penulis dan Editor : Humas Untidar