Jalin Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Untidar Berharap Dapat Berkontribusi dalam Keberlanjutan Pembangunan Daerah

Universitas Tidar menjadi salah satu dari 44 Perguruan Tinggi yang hadir dalam Seremoni penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Perguruan Tinggi di Jawa Tengah, yang berlangsung di Grhadika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin sore (17/03).

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin, Sekda Sumarno, dan beberapa pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Jawa Tengah. Sebanyak 33 Rektor dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta hadir dan ikut ambil bagian dalam penandatanganan Kesepakatan Bersama tersebut.

Dalam kesempatan itu Rektor Untidar, Sugiyarto, mewakili Untidar menandatangani Kesepakatan Bersama. Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Suyitno, menandatangani Perjanjian Kerjasama.

Dalam sambutannya, Kepala Biro Pemerintahan, Otonomi, dan Kerja Sama Setda Provinsi Jawa Tengah, Muhamad Masrofi mengatakan, penandatanganan kerja sama antara pemprov dengan 44 PT, bertujuan untuk menyinergikan peran dan fungsi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun perguruan tinggi, dalam kerangka kerja sama yang saling menguntungkan bagi peningkatan pembangunan pendidikan, penelitian, dan pengabdian untuk mendukung pembangunan daerah.

“Tujuan diselenggarakannya penandatangangan kerja sama ini adalah untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan perguruan tinggi, dalam rangka pelaksanaan sinergi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai bagian mendukung pembangunan daerah,” jelas Masrofi.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi berharap, kerja sama tidak sebatas perjanjian atau MoU, tapi akademisi dapat segera mengimplementasikannya dalam kegiatan sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan Jateng, agar lebih maju dan berkelanjutan.

“Kalau selama ini kita hanya mengandalkan integrasi pemerintah pusat, daerah, dan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota sampai tingkat desa, tapi di sini ada irisan pemerintah yang kita ikut disertakan, di antaranya para akademisi yang selalu mengawal kami selama lima tahun atau seterusnya,” kata Luthfi.

Ahmad Luthfi menambahkan, pihaknya memiliki beberapa program yang akan dikawal oleh rektor, dan sivitas akademika di seluruh Jateng, yaitu bentuk kerja sama tematik yang dilaksanakan dalam rangka mengawal pembangunan wilayah Jateng, mulai desa, potensi desa, UMKM, desalinasi tentang air, dan lainnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerjasama Untidar, Laila Alfrizanna menjelaskan bahwa Untidar berkeinginan ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah. “Tentu SDM yang ada, seperti dosen dan mahasiswa dapat bergerak bersama. Contohnya bisa melalui pengabdian masyarakat, KKN Tematik dan sebagainya.”

Ia menambahkan, dari 29 item kerjasama yang ditawarkan oleh Pemprov Jateng, Untidar mengambil 22 item. Beberapa kerjasama itu di antaranya adalah Pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah, Pendampingan Desa Wisata, Pengembangan Kecamatan Berdaya (Pemberdayaan Ekonomi dan perlindungan hak bagi perempuan, disabilitas, dan pemuda), Penguatan wawasan kebangsaan dan Pendidikan Moderasi Beragama, Pendampingan Pengelolaan Sampah berbasis masyarakat dan Pengembangan Tempat Pembuangan Sampah Regional, dan sebagainya.

Penulis dan Editor : Humas Untidar

 

Tim Kerja Bidang Kerja Sama Untidar Kunjungi Airlangga Global Engagement

Dalam rangka memperluas wawasan dan pengetahuan terkait bidang kerja sama, utamanya kerja sama internasional, ketua tim beserta 2 orang staf unit kerja bidang kerja sama Universitas Tidar melaksanakan studi tiru ke Airlangga Global Engagement, Jumat (20/12). Tim Kerja Sama Untidar diterima oleh Dina Septiani, Ph.D (Kepala Bidang Airlangga Global Engagement). Turut hadir Aprilia Putri Pradana, S.I. Kom. (Kasie International Partnership and Promotion), ⁠Astria Okta Herdiani, S.I. Kom (Kasie Internasional Student Mobility), ⁠Hakim Zulkarnain, M.Kep (Koordinator International Research and Staff Mobility), Astri Dewayani, Ph.D (Koordinator Immigration and Internasional Grants), serta Lutfia NH, S.Sos (Staff for General Affairs).

Laila Alfizanna, S.S., MDCC (Ketua Tim Kerja Bidang Kerja Sama Untidar) menyampaikan, tujuan dari kedatangan tim kerja bidang kerja sama Untidar adalah memperluas wawasan dan pengetahuan terkait pengelolaan kerja sama. “Di Untidar, saat ini kerjasama dalam negeri maupun luar negeri dikelola oleh unit kerja bidang kerja sama, tentunya ruang lingkupnya belum seluas Airlangga Global Engagement,” jelasnya. Ia menambahkan ke depan unit kerja bidang kerja sama Untidar berupaya untuk memperluas jejaring dan meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sama baik dalam maupun luar negeri.

Kepala Bidang AGE menyampaikan Airlangga Global Engagement (AGE) adalah jembatan bagi institusi Internasional dan dalam negeri untuk menjalin kemitraan dengan Universitas Airlanggga. Bidang yang dikelola oleh AGE meliputi Global Partnership and Promotion, International Student and Mobility, Research and Staff Mobility, serta International Grants. Selama sesi sharing, Dina Septiani juga berbagi informasi, tips dan trik dalam mengelola kerja sama internasional agar efektif dan efisien. “Di masa-masa awal berdiri, tentunya AGE juga harus melewati banyak tantangan. Butuh keseriusan, konsistensi dan kreatifitas untuk mengembangkan AGE sesuai dengan visi dan misinya,” jelas Dina Septiani. “Jadi untuk tim kerja sama Untidar jangan berkecil hati, jangan takut untuk memulai, terus melangkah, saya yakin kedepan bidang kerja sama di Untidar akan bergerak maju,” tambahnya.

Selesai sharing session, diskusi dan tanya jawab, tim kerja bidang kerja sama Untidar berkesempatan untuk mengunjungi ruang kerja Airlangga Global Engagement, dan beberapa “corner” yang dikelola AGE diantaranya Aussie Banget Corner, dan American Corner.

Untidar Borong 3 Penghargaan di Ajang Anugerah Diktisaintek 2024

Universitas Tidar memborong 3 penghargaan di ajang Anugerah Diktisaintek 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Jumat (13/12). Ajang tahunan ini merupakan bentuk apresiasi kepada para pemangku kepentingan dari perguruan tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), mitra dari dunia usaha dunia industri, kementerian atau lembaga, media, dan jurnalis atas pencapaian kinerja, dukungan, dan kontribusi dalam transformasi pendidikan tinggi.

Penghargaan yang dicapai Untidar tersebut terdiri dari Gold Winner sub kategori Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi untuk Fakultas Teknik, Bronze Winner sub kategori Siaran Pers untuk Bidang Kehumasan, dan Bronze Winner sub kategori Perguruan Tinggi dengan Kerjasama Pemerintah/LSM Terbaik untuk Bidang Kerjasama.

Penerimaan penghargaan untuk Untidar diwakili oleh Dekan Fakultas Teknik, Gito Sugiyanto, didampingi Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Giri Atmoko.

Dihubungi di tempat terpisah, Rektor Untidar, Sugiyarto menyampaikan apresiasi kepada segenap sivitas Fakultas Teknik, tim Humas, dan tim Kerjasama. Ia menyebutkan, sebagai PTN BLU yang belum genap setahun, ternyata Untidar dapat bersaing dengan PTN BLU lain yang notabene lebih mapan. “Semoga prestasi ini dapat ditingkatkan, minimal dapat dipertahankan ke depannya. Moment ini semoga dapat diikuti oleh Lembaga dan unit lain di lingkungan Untidar untuk bersaing sehat sekaligus bahu membahu meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh stake holder.” Jelasnya.

Sugiyarto menambahkan, bahwa penghargaan ini bukan menjadi tujuan utama. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana implementasi pelayanan yang optimal, dalam upaya mewujudkan visi dan misi Untidar.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan apresiasi kepada para penerima penghargaan atas capaian kinerja dan kontribusinya dalam mendukung kebijakan kementerian.

“Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak dan Ibu yang akan menerima penghargaan hari ini. Penghargaan ini adalah komitmen kami untuk mengapresiasi kerja keras Bapak/Ibu sekalian dalam mewujudkan transformasi dan reformasi pendidikan tinggi,” ujar Satryo.

Satryo mengingatkan bahwa kolaborasi dan sinergi bersama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan seluruh pemangku kepentingan merupakan kunci keberhasilan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, serta memperkuat ekosistem riset dan inovasi Indonesia yang maju dan berdaya saing.

Satryo juga mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kerja sama dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi, riset, dan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Penghargaan yang diberikan hari ini bukan sekadar pengakuan, tetapi juga dorongan untuk terus melangkah lebih jauh demi mewujudkan pendidikan tinggi Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing tinggi,” pungkas Satryo.

Penulis dan Editor : Humas Untidar

 

Ketua Dewan Profesor UNS Harapkan Untidar Menjadi Pusat Riset Cassava

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D., Ketua Dewan Profesor, Universitas Sebelas Maret (UNS) mendukung Universitas Tidar menjadi pusat riset Cassava.

“Ada yang menyebutnya ubi kayu, singkong, ketela pohon, pohong, telo jendral namun secara umum bisa kita sebut cassava. Tanaman ini tumbuh subur di Magelang bahkan merupakan bahan makanan khas yaitu gethuk. Harapannya Untidar bisa jadi pusat pengembangan dan riset cassava kedepannya,” ungkapnya pada kegiatan Kunjungan Dewan profesor UNS ke Untidar, Selasa (26/11).  

Cassava mungkin dianggap “remeh” karena sudah umum dalam keseharian masyarakat Indonesia. Namun, tanaman ini potensial sebagai bahan makanan pokok.

“Kami Dewan Profesor UNS siap mendukung Untidar menjadi Center of Cassava Research dengan berbagai kegiatan bersama. Salah satu yang bisa diteliti yaitu bagaimana membuat tanaman ini tahan dari berbagai macam virus,” tambahnya.

Menyambut baik rencana ini, Rektor Untidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., siap menyusun program-program penelitian bersama.

“Untidar sebenarnya sudah memulai penelitian bahkan mempunyai kebun singkong di  Bandongan Teaching Farm. Ide penelitian bersama strategis ini bisa segera dilaksanakan khususnya dari Untidar oleh Fakultas Pertanian,” kata Rektor.

Harapannya kegiatan penjajagan pengembangan keilmuan keragaman biodiversity cassava dalam bentuk penelitian bersama, pendekatan elektroforesis protein/mokular ini bisa membawa kebermanfaatan bagi Untidar-UNS.

“Walaupun hanya kunjungan yang sebentar, tetapi bisa menghasilkan ide – ide kerjasama antara Untidar dengan UNS kedepannya,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd. memaparkan profil Untidar di depan 19 profesor dan 5 tim pendamping dari UNS.

Kegiatan kunjungan dilakanakan di 2 tempat yaitu untuk sesi sharing session di Gedung dr. H. R. Suparsono, Kampus Tuguran dan berlanjut ke Laboratorium Terpadu, Kampus Sidotopo, Untidar.

Rombongan Dewan Profesor UNS mengunjungi laboratorium pengolahan kopi dan coklat, daging dan susu di Lab. Terpadu Untidar. Selain mendapatkan penjelasan mengenai alat laboratorium serta proses pengolahan, tamu dari UNS juga berkesempatan mencicipi kopi, gethuk dan ice cream bahkan mereka juga membeli produk untuk dijadikan oleh-oleh.

Penulis : Imel

Editor : Humas Untidar

Teken MoU, Untidar dan Pemkab Temanggung Siap Kembangkan Kledung Research Park Bersama.

Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. dan Pj. Bupati Temanggung , Drs. Hary Agung Prabowo, M.M. menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman, Rabu (20/11) di Aula Kledung Research Park, Temanggung.

“Temanggung adalah bagian penting dari proses penegerian Untidar. Hibah lahan yang sekarang sudah menjadi Kledung Research Park ini melengkapi salah satu syarat penegerian saat itu yaitu memiliki lahan minimal 35 hektar,” ujar Rektor Untidar.

Sejak hibah tersebut, Untidar berupaya memanfaatkan lahan ini menjadi lahan produktif terutama dalam bidang riset.

“Rektor sebelumnya Prof. Arifin mulai menggarap embung dilanjutkan saat ini sudah berkembang kandang kambing, budidaya anggrek, kolam ikan dan juga green house. Tidak hanya  berhenti disini lahan ini harus berkontribusi bagi Temanggung juga,” tambahnya.

Pj. Bupati Temanggung optimis kerjasama ini kedepannya bisa membawa kebermanfaatan baik untuk Untidar dan Pemkab Temanggung.

“Kami siap membantu pengembangan Kledung Research Park bersama Untidar. Pastinya banyak riset atau kegiatan bermanfaat lain yang bisa dihasilkan dari lahan seluas kurang lebih 3 hektar ini,” ujarnya.

Sebagai perguruan tinggi negeri paling dekat dengan Temanggung, Pemkab pastinya akan mendorong anak-anak Temanggung untuk melanjutkan pendidikannya di Untidar.

“Namun kendala kami adalah belum meratanya keberadaan SMP-SMA di setiap Kecamatan. Akibatnya anak-anak harus menempuh jarak yang jauh untuk sekolah. Kondisi ini mempengaruhi juga pada Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yaitu 7,5,” jelas Drs. Hary Agung.

Setelah seremonial penandatangan Mou, Rektor dan Pj. Bupati Temanggung melakukan peninjauan ke embung, kandang kambing dan budidaya anggrek.

Tujuan kerjasama Untidar dan Pemkab Temanggung adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Implementasinya dapat berupa kerjasama dalam Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Kuliah Kerja Nyata (KKN), penelitian serta pengabdian masyarakat baik dari dosen atau mahasiswa Untidar di wilayah Temanggung.

Penulis dan Editor : Humas Untidar

 

Benchmarking Unsulbar ke Untidar, Pelajari Transformasi BLU Sekaligus MoU.

Universitas Tidar menerima kunjungan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dalam benchmarking transformasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) pada Jumat (15/11) di Ruang Rapat Gedung Laboratorium Rekayasa Terpadu.

Wakil Rektor Untidar Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof. Dr. Suyitno, S.T., M.Sc. IPM. mengungkapkan harapannya setelah agenda ini terjalin kerjasama bidang akademik antara Untidar dan Unsulbar.

“Besar harapan kami dengan kunjungan ini, hubungan dan keterkaitan Untidar dan Unsulbar makin erat terjalin khususnya dalam hal peningkatan bidang akademik karena hal pertama yang berdiri dari perguruan tinggi adalah pembelajarannya. Oleh karena itu, ketersediaan ruang kelas yang cukup sangatlah dibutuhkan. Namun, sama halnya dengan Unsulbar, Untidar juga mengalami kekurangan ruang kelas. Besar harapan kami, kolaborasi dan koalisi antar universitas untuk bisa bersama-sama memohon gedung ke kementerian, bukan demo, melainkan meminta dengan santun,” harapnya.

Senada dengan pernyataan Prof Suyitno, Rektor Unsulbar, Prof. Muhammad Abdy, S.Si., M.Si, Ph.D mengharapkan adanya kerjasama tidak hanya pada proses transformasi PTN BLU, tetapi juga kerjasama pada kegiatan lain terutama pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dalam sambutannya, Prof. Abdy juga mengungkapkan alasan rombongannya melaksanakan benchmarking ini dikarenakan kesamaan sebagai PTN baru.

“Kami datang bersama tim pendamping dari Universitas Hasanuddin untuk mendampingi proses transformasi PTN BLU Unsulbar. Kami memilih Untidar karena kami tahu bahwa Untidar merupakan PTN baru dan masih muda tetapi sudah bisa bertransformasi menjadi BLU. Kami ingin belajar dari Untidar cara tata kelola keuangan dan manajemen pendidikannya. Ini adalah satu kesempatan bagi kami untuk belajar lebih baik, apa yang bisa dilakukan dan upaya apa yang bisa dilakukan sehingga kita bisa bertransformasi menjadi PTN BLU,” ungkapnya.

Diketahui bahwa, Untidar menjadi PTN pada tahun 2014 sementara Unsulbar telah menjadi PTN sejak tahun 2013.

Dalam kesempatan ini dimanfaatkan juga oleh Unsulbar dan Untidar untuk melaksanakan penandatangan Mou atau Nota Kesepahaman dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Presentasi dan diskusi transformasi PTN BLU Untidar dipimpin oleh Ketua Unit Pengelola Usaha (BLU), Jalu Aji Prakoso, S.E., M.Ec.Dev. dan Koordinator Pusat Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Tim BLU), Dr. Arif Rahman Saleh, S.T., M.T. Diskusi difokuskan pada peningkatan potensi bisnis di Unsulbar.

Benchmarking dilanjutkan dengan kunjungan ke Gedung Laboratorium Terpadu dan Unit Bisnis Untidar di Bandongan, Kabupaten Magelang dan Kampus Tuguran.

Penulis : Kerin

Editor : Humas Untidar

Untidar Terima Kunjungan Guru dan TU SMA N 1 Pejagoan

Universitas Tidar menerima kunjungan dari SMA N 1 Pejagoan, Kebumen di Ruang E.3.4.5, Gedung Fakultas Teknik, Sabtu (02/10). Kunjungan ini merupakan upaya dalam pelaksanaan program perencanaan studi lanjut peserta didik SMA N 1 Pejagoan ke Untidar.

“Bagaimana kami bisa memberikan informasi mengenai Untidar sebagai pilihan untuk melanjutkan jenjang Pendidikan tinggi secara nyata dan faktual kepada siswa kami yang saat ini berjumlah 1.062 siswa,” ujar Erlin Marlina, S.Pd., perwakilan Kepala Sekolah SMA N 1 Pejagoan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komunitas belajar sesarengan SMA N 1 Pejagoan. dimana tagline kami adalah aman, ramah, menyenangkan, berintegritas dan inklusif.

“Data penelusuran alumni kami tahun 2024, siswa yang diterima di Untidar melalui SNBP sebanyak 1 siswa, SNBT 1 siswa dan Seleksi Mandiri sebanyak 6 siswa. Informasi yang kami dapat hari ini tentunya membantu dalam merencanakan potensi siswa ketika nanti akan masuk perguruan tinggi,” tambahnya.

Selain itu, besar harapan dari SMA N 1 Pejagoan untuk menjalin kerjasama dengan Untidar.

“Untidar terbuka dalam menjalin kerjasama. Sudah beberapa sekolah menjalin kerjasama dengan kami, tidak sebatas untuk Penerimaan Mahasiswa baru (PMB) namun juga untuk kegiatan lain misal pemagangan mahasiswa, penelitian, pengabdian dsb,” terang Laila Alfizanna, S.S., MDCC., Ketua Tim Bidang Kerjasama, Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (BAKK) Untidar.

Ibu Laila juga menambahkan informasi bahwa saat ini sedang berproses MoU (Memorandum of Understanding) antara Untidar dengan Bupati Kebumen.

Ketua Tim Kerja Bidang Humas, BAKK, Danu Wiratmoko, A.Md. juga berkesempatan membagi informasi terkait Untidar kepada 58 orang dari SMA N 1 Pejagoan, Kebumen yang terdiri guru dan Tata Usaha (TU).

“Data Untidar 2024, rasio ketetatan program studi yang paling tinggi adalah prodi D4 Akuntansi Perpajakan yaitu 1:10 dan yang terendah adalah D3 Farmasi yaitu 1:1. Data ini berdasarkan jumlah jumlah pendaftar dan diterima masuk ke Untidar dari seluruh jalur masuk yang ada,” terang Bapak Danu.

Tinggi rendahnya rasio ketetatan ini tentunya dipengaruhi banyak faktor seperti aturan jalur masuk/seleksi dalam pemilihan prodi, trend prodi yang digemari siswa dan profil pekerjaan lulusan prodi tersebut.

Selain presentasi, guru dan TU juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau sharing pengalaman khususnya dalam mengarahkan siswa untuk meneruskan ke perguruan tinggi.  

Penulis dan Editor : Humas Untidar

Manfaatkan Momentum KTT BRICS+ 2024, Untidar Memperluas Jalinan Kerjasama Internasional

Pada rangkaian KTT BRICS 2024 di Rusia lalu, Universitas Tidar berkesempatan untuk mengikuti International Forum “Mineral Resources as The Basis of National Sovereignty – Personnel and Innovation Environment” dan The Youth Forum Contest of Young Researches from the BRICS countries “Topical Issues of Rational Use of Natural Resources” di Saint Petersburg pada tanggal 15 hingga 20 Oktober 2024.

Partisipasi Untidar sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti konferensi tersebut merupakan undangan kehormatan dari Catherine Empress II Saint Petersburg Mining University, yang merupakan salah satu penyelenggara kegiatan KTT BRICS 2024.

Undangan ini merupakan kelanjutan pertemuan antara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Untidar dengan Wakil Rektor untuk Urusan Internasional Saint Petersburg Mining University pada bulan Juli lalu. Selain mengundang, pihak Empress Catherine II Saint Petersburg Mining University juga menanggung biaya akomodasi dan perjalanan dosen dan mahasiswa Untidar.

Dalam konferensi tersebut delegasi Untidar bertemu dengan perwakilan dari 42 negara yang berasal dari Eropa, Asia, Amerika Latin, Afrika, dan lain-lain.

Selain itu Wakil rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Prof. Dr. Ir. Suyitno, M.Sc., IPM., Koordinator Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Dr. Arif Rahman Saleh, S.T., M.T., dan mahasiswa S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Muhammad Maulana Yusup juga mendapatkan kesempatan untuk meninjau kampus dan fasilitas laboratorium di Empress Catherine II Saint Petersburg Mining University.

Delegasi juga berkesempatan untuk bertemu dan berdiskusi dengan Dekan Fakultas Pengolahan Material Mentah Mineral Prof. Bahzin Vladimir Yurievich.

Dalam wawancaranya, Jumat (1/11) Dr. Arif Rahman Saleh yang juga merupakan dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Untidar menceritakan pengalamannya selama mengikuti kegiatan di Rusia.

“Selain menambah ilmu tentang konversi energi, di sana kami mendapatkan wawasan tentang raw mineral material processing. Kami diajak untuk meninjau laboratorium yang mereka miliki dan juga berdiskusi tentang peluang-peluang Kerjasama antara kedua universitas,” ujarnya.

Prof. Suyitno menambahkan bahwa pihak Empress Catherine II Saint Petersburg Mining University bersedia untuk menjalin kerjasama yang lebih mendalam dengan Untidar.

“Pihak Saint Petersburg Mining University bersedia diundang ke Indonesia, untuk memberikan knowledge dan experience di dalam pengolahan bahan logam,” terang Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama yang juga guru besar dalam bidang metalurgi ini menyambut baik tawaran tersebut dan memandang kemitraan dan keikutsertaan Universitas Tidar dalam KTT BRICS 2024 di Rusia ini sejalan dengan kebijakan luar negeri Republik Indonesia.

Selain itu kerjasama dengan Rusia dipandang menguntungkan karena Rusia merupakan negara yang maju dalam hal ilmu pengetahuan dan sangat menghargai hubungan dengan Indonesia. Rusia bukan merupakan mitra populer di kalangan perguruan tinggi Indonesia, namun ketidak populeran tersebut justru membawa keuntungan bagi Untidar.

“Sebagai perguruan tinggi negeri yang relatif baru agak sulit bagi kita bersaing dengan universitas besar di Indonesia untuk menggaet mitra-mitra dari negara Australia atau Amerika. Kalau kita bergabung akan banyak mendapatkan privilege, terutama kalau mau menuju kemandirian,” tambah Prof. Suyitno.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia memutuskan untuk bergabung dengan BRICS setelah Menteri Luar Negeri Sugiono hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia Oktober lalu. Keterlibatan Indonesia dalam blok ekonomi tersebut menunjukkan implementasi prinsip bebas aktif, yaitu berpartisipasi aktif dalam berbagai forum dan menjadi sahabat bagi semua negara.

Penulid : Tim Kerjasama Untidar

Delegasi Untidar mengikuti International Forum on Environment and Contest of Young Researchers from BRICS Countries di Saint Petersburg Rusia

Universitas Tidar mendapatkan undangan kehormatan untuk mengikuti International Forum “Mineral Resources as The Basis of National Sovereignty – Personnel and Innovation Environment” dan The Youth Forum Contest of Young Researches from the BRICS countries “Topical Issues of Rational Use of Natural Resources” di Catherine Empress II Saint Petersburg Mining University pada tanggal 15 hingga 20 Oktober 2024.

“Undangan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan inisiasi kerjasama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Untidar dengan Wakil Rektor untuk Urusan Internasional Saint Petersburg Mining University pada bulan Juli lalu. Selain mengundang, pihak Saint Petersburg Mining University juga menanggung biaya akomodasi dan perjalanan delegasi Untidar,” jelas Prof. Dr. Ir. Suyitno, M.Sc., IPM, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Untidar saat ditemui Rabu (23/10).

Tidak hanya Prof. Dr. Ir. Suyitno, M.Sc., IPM turut hadir dalam kegiatan ini Koordinator Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Dr. Arif Rahman Saleh, S.T., M.T., dan mahasiswa S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Muhamad Maulana Yusup. Ketiga anggota delegasi tersebut mewakili Program Studi Teknik Mesin. Kerjasama dengan mitra kelas dunia ini tujuannya antara lain adalah untuk mendorong terbentuknya program studi berstandar internasional.

Forum ini merupakan salah satu program kerja Russia sebagai Ketua BRICS pada tahun 2024. BRICS adalah forum strategi investasi asing yang anggotanya adalah negara Brazil, Rusia, India, dan Tiongkok. Namun demikian, forum ini dihadiri oleh delegasi dari 42 negara Afrika, Amerika Latin, Asia Tenggara, dan negara-negara lainnya.

Ada dua kegiatan dalam forum tersebut. Yang pertama adalah diskusi panel dengan tema “Mineral Resources as The Basis of National Sovereignty – Personnel and Innovation Environment” yang dihadiri oleh pejabat-pejabat negara peserta dan akademisi yang membidangi masalah energi dan sumber daya mineral.

Yang kedua adalah kontes ilmuwan muda di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral dan The Youth Forum Contest of Young Researches from the BRICS countries “Topical Issues of Rational Use of Natural Resources”. Pada kontes ilmuwan muda ini Muhamad Maulana Yusup mempresentasikan karya ilmiahnya tentang inovasi pembakaran sisa sabut kelapa untuk menghasilkan energi bersih dengan judul “Innovation of Coconut Fiber Waste Heating Generation to Provide Clean Energy in Mineral Processing – Case Study of Indonesia“.

“Saya berusaha menyoroti pentingnya inovasi dalam pengelolaan limbah, khususnya limbah serat kelapa yang melimpah di Indonesia. Dengan memanfaatkan limbah ini sebagai sumber energi panas, kita tidak hanya dapat mengurangi dampak lingkungan dari limbah tersebut, tetapi juga menyediakan energi bersih yang sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan mineral,” jelas Maulana, mahasiswa semester 5 ini.

Maulana menambahkan “Innovative Technologies For Land Exploration and Mineral Extraction” sangat relevan, terutama di tengah tantangan global yang dihadapi oleh industri mineral saat ini, seperti perubahan iklim dan penurunan kualitas sumber daya alam.

Mahasiswa asal Cirebon ini mengaku baru pertama kali ke luar negeri dan kagum atas perbedaan negara Indonesia dan Rusia.

“Khususnya di Saint Petersburg karena disana banyak bangunan tinggi yang masih kokoh dan digunakan hingga saat ini. Selain itu, saya juga bisa mempelajari kultur budaya dan makanan khas disana, seperti borsch,” pungkasnya.

 

Penulis : Kerjasama Untidar

Editor : Humas Untidar

Sepakati Gelar Konsorsium FIND4S, Untidar Tanda Tangani Kerjasama Internasional Dengan 6 Rektor Perguruan Tinggi dan 4 Universitas Eropa.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof. Dr. Suyitno, S.T., M.Sc. IPM., mewakili Rektor Universitas Tidar dalam penandatanganan Perjanjian Kerjasama penyelenggaraan program konsorsium dalam rangka mendukung proyek “Enhancing Higher Education Capacity for Sustainable Data Driven Food Systems in INDonesia” atau disingkat “Find Force” atau FIND4S, Rabu (2/10) di Oak Tree Emerald Hotel, Semarang.

“Kerjasama ini diprakarsai oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) didukung oleh Erasmus+ dari Uni Eropa serta 6 universitas Indonesia lainnya yaitu Universitas Semarang, Universitas Nasional Karang Turi, Universitas Tidar, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas 17 Agustus Semarang, dan Universitas PGRI Semarang,” terang Prof. Suyitno.

Kerjasama internasional ini melibatkan 11 anggota universitas konsorsium (7 Universitas dari Indonesia dan 4 Universitas dari Eropa) dan telah mendapatkan pendanaan dari Uni Eropa. Universitas dari Indonesia adalah UNDIP, USM, UNKARTUR, Untidar, UNIMUS, UNTAG dan UPGRIS. Sedangkan 4 Universitas dari Eropa yaitu Katholieke Universiteit Leuven (Belgia), University College Dublin (Irlandia), Universidade Católica Portuguesa (Portugal), dan Hochschule Anhalt (Jerman).

Pada seremonial ini hadir Rektor/perwakilan dari 7 Universitas dari Indonesia, perwakilan KU Leuven-Belgia serta perwakilan kantor Uni Eropa di Jakarta.

Fokus utama program FIND4S adalah pembangunan sistem pangan berbasis data melalui kurikulum yang inovatif dan penguatan kelembagaan untuk menjawab kebutuhan solusi berkelanjutan di sektor pangan Indonesia.

Penandatangan kerjasama ini pada pembukaan acara Simposium Internasional ke-4 tentang Pangan dan Agro-Biodiversitas (International Symposium on Food and Agro-Biodiversity / ISFA 2024) yang diselenggarakan oleh UNDIP.

“Program FIND4S merupakan lompatan maju dalam memberdayakan universitas-universitas Indonesia untuk memenuhi tuntutan yang terus berkembang dari industri pangan, terutama dalam sistem pangan yang berkelanjutan dan berbasis data,” tutur Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kerjasama UNDIP, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D dalam sambutannya.

Mengangkat tema “Untuk Pangan yang Sehat, Terjangkau, dan Berkelanjutan” / “For Healthy, Affordable, and Sustainable Food,” ISFA 2024 diikuti lebih dari 120 pakar, peneliti, dan profesional dari seluruh dunia untuk membahas isu-isu mendesak terkait ketahanan pangan, nutrisi, serta pertanian berkelanjutan.

Delegasi dari Belgia, Australia, Jepang, India, Turki, dan berbagai negara di Asia Tenggara turut hadir dalam simposium ini untuk berbagi wawasan, mempresentasikan penelitian terkini, serta menjalin kolaborasi baru.

Peserta ISFA 2024 adalah delegasi di bidang pangan dari berbagai universitas, yang akan bertukar pikiran melalui diskusi panel ahli, dan juga presentasi penelitian yang bertujuan untuk menangani isu-isu kunci dalam mencapai sistem pangan global yang lebih berkelanjutan, tangguh, dan terjangkau.

Penulis dan Editor : Humas Untidar

Sumber Data : https://www.undip.ac.id/post/39137/undip-gelar-simposium-internasional-ke-4-bahas-pangan-dan-agro-biodiversitas-isfa-2024-dan-peluncuran-program-kolaborasi-internasional-find4s.html