Jalin Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Untidar Berharap Dapat Berkontribusi dalam Keberlanjutan Pembangunan Daerah
Universitas Tidar menjadi salah satu dari 44 Perguruan Tinggi yang hadir dalam Seremoni penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Perguruan Tinggi di Jawa Tengah, yang berlangsung di Grhadika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin sore (17/03).
Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin, Sekda Sumarno, dan beberapa pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Jawa Tengah. Sebanyak 33 Rektor dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta hadir dan ikut ambil bagian dalam penandatanganan Kesepakatan Bersama tersebut.
Dalam kesempatan itu Rektor Untidar, Sugiyarto, mewakili Untidar menandatangani Kesepakatan Bersama. Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Suyitno, menandatangani Perjanjian Kerjasama.
Dalam sambutannya, Kepala Biro Pemerintahan, Otonomi, dan Kerja Sama Setda Provinsi Jawa Tengah, Muhamad Masrofi mengatakan, penandatanganan kerja sama antara pemprov dengan 44 PT, bertujuan untuk menyinergikan peran dan fungsi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun perguruan tinggi, dalam kerangka kerja sama yang saling menguntungkan bagi peningkatan pembangunan pendidikan, penelitian, dan pengabdian untuk mendukung pembangunan daerah.
“Tujuan diselenggarakannya penandatangangan kerja sama ini adalah untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan perguruan tinggi, dalam rangka pelaksanaan sinergi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai bagian mendukung pembangunan daerah,” jelas Masrofi.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi berharap, kerja sama tidak sebatas perjanjian atau MoU, tapi akademisi dapat segera mengimplementasikannya dalam kegiatan sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan Jateng, agar lebih maju dan berkelanjutan.
“Kalau selama ini kita hanya mengandalkan integrasi pemerintah pusat, daerah, dan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota sampai tingkat desa, tapi di sini ada irisan pemerintah yang kita ikut disertakan, di antaranya para akademisi yang selalu mengawal kami selama lima tahun atau seterusnya,” kata Luthfi.
Ahmad Luthfi menambahkan, pihaknya memiliki beberapa program yang akan dikawal oleh rektor, dan sivitas akademika di seluruh Jateng, yaitu bentuk kerja sama tematik yang dilaksanakan dalam rangka mengawal pembangunan wilayah Jateng, mulai desa, potensi desa, UMKM, desalinasi tentang air, dan lainnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerjasama Untidar, Laila Alfrizanna menjelaskan bahwa Untidar berkeinginan ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah. “Tentu SDM yang ada, seperti dosen dan mahasiswa dapat bergerak bersama. Contohnya bisa melalui pengabdian masyarakat, KKN Tematik dan sebagainya.”
Ia menambahkan, dari 29 item kerjasama yang ditawarkan oleh Pemprov Jateng, Untidar mengambil 22 item. Beberapa kerjasama itu di antaranya adalah Pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah, Pendampingan Desa Wisata, Pengembangan Kecamatan Berdaya (Pemberdayaan Ekonomi dan perlindungan hak bagi perempuan, disabilitas, dan pemuda), Penguatan wawasan kebangsaan dan Pendidikan Moderasi Beragama, Pendampingan Pengelolaan Sampah berbasis masyarakat dan Pengembangan Tempat Pembuangan Sampah Regional, dan sebagainya.
Penulis dan Editor : Humas Untidar