Untidar Resmikan Pusat Studi Pariwisata dan PUI Borobudur, Perkuat Sinergi dengan Badan Otoritas Borobudur
Universitas Tidar resmi meluncurkan Pusat Studi Kajian Kepariwisataan dan Kebudayaan serta Pusat Unggulan Iptek (PUI) Borobudur sebagai salah satu langkah strategis dalam mendorong riset, pelestarian budaya, dan pengembangan destinasi wisata berbasis masyarakat lokal atau komunitas. Kegiatan ini dilangsungkan di Gedung Kuliah Umum dr. H.R. Suparsono dan dihadiri oleh jajaran rektorat dan perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), Rabu (4/6).
Rektor, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., menyampaikan bahwa pendirian pusat studi dan PUI ini selaras dengan posisi strategis Untidar sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kota Magelang.
“Untidar memiliki historis dan budaya sebagai satu-satunya universitas negeri di Kota Magelang yang letaknya dekat dengan Candi Borobudur sebagai salah satu warisan budaya dunia. Dengan adanya Pusat Unggulan Iptek (PUI) Borobudur, kami berharap dapat memajukan kearifan lokal budaya, termasuk dampak dan korelasinya dengan masyarakat sekitar Candi Borobudur. Kedepannya, PUI ini juga diharapkan memberi nilai tambah bagi pengalaman pengunjung, khususnya wisatawan internasional,” ujar Prof. Sugiyarto.
Ia menegaskan bahwa kehadiran PUI tidak hanya untuk riset semata, tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan dan penguatan keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan pariwisata yang inklusif.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Kerjasama atau MoU antara Untidar oleh Rektor dan Direktur Utama BPOB oleh Agustin Peranginangin, S.T.. MoU ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam sinergi lintas sektor antara institusi pendidikan dan pengelola kawasan strategis pariwisata nasional.
Senada dengan hal tersebut, Prof. Izza juga menyampaikan bahwa kolaborasi ini membuka peluang konkret bagi mahasiswa:
“Kegiatan hari ini secara resmi telah meresmikan pendirian PUI Borobudur. Pusat Unggulan Iptek ini yang menaungi berbagai macam aktivitas multidisipliner yang mendukung pengembangan Borobudur, mulai dari aspek ekonomi, literasi, sejarah, konservasi teknik, hingga pemberdayaan masyarakat sekitar,” ungkap Prof. Izza Mahrufah, S.E., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Untidar.
“Dengan adanya MoU ini, mahasiswa Untidar dapat melakukan magang, KKN, dan penelitian, serta pengabdian masyarakat dengan fokus pada Borobudur. Salah satu penelitian di Untidar misalnya yang mengangkat tema pengelolaan sampah dan peran serta masyarakat di kawasan wisata Borobudur dan sekitarnya.” tambahnya.
Prof. Izza menegaskan bahwa keberadaan PUI akan terus berkelanjutan dan perkembangan dengan melibatkan stakeholder kedepannya.
“PUI ini bukan semata proyek satu kali. Proyek ini merupakan proyek yang berkelanjutan dengan target yang jelas. Borobudur merupakan salah satu warisan budaya besar dan sesuai dengan visi Untidar yang unggul dalam budaya dan kewirausahaan,” tutupnya.
Dengan peresmian Pusat Unggulan Iptek ini, Untidar menunjukkan komitmennya dalam menciptakan model pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, berbasis pengetahuan, dan berlandaskan pada pelestarian nilai budaya.
Penulis: Ruth Erica Margaret
Editor: Tim Humas Untidar