Accessibility Tools

Archive for category: Kabar Dikti Ristek

Beasiswa PMDSU, Mencetak Generasi Cerdas Berkarakter untuk Indonesia Maju

Jakarta – Untuk mencetak lulusan doktor muda Indonesia yang unggul dan berdaya saing, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) kembali menyelenggarakan program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Memasuki angkatan ketujuh, pada tahun 2023 sebanyak 300 penerima beasiswa terpilih akan menempuh studi jenjang S-2 dan S-3 di 20 perguruan tinggi penyelenggara di Indonesia, mulai bulan September 2023 sampai dengan Agustus 2027.

PMDSU merupakan program beasiswa bagi sarjana unggul untuk melakukan percepatan pendidikan menjadi lulusan doktor pada usia muda. Sarjana unggul akan dibina menjadi doktor dalam waktu empat tahun dengan suasana akademik yang sehat serta dibimbing oleh promotor yang kompeten, baik berdasarkan rekam jejak penelitian maupun pendidikan. Program ini juga menjadi upaya pemerintah untuk mempercepat jumlah tenaga pendidik dengan kualifikasi S-3 di Indonesia.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menjelaskan bahwa program PMDSU merupakan program istimewa yang menghasilkan anak-anak bertalenta dalam upaya melahirkan negara yang maju dan sejahtera.

“Kita sebagai negara tentu bercita-cita (dan) berkeinginan bahwa nanti masa depan adik-adik sekalian itu akan hadir dan menghadirkan negara yang maju, negara yang adil, makmur, sejahtera bagi seluruh warga bangsanya seperti cita-cita founding fathers kita republik ini didirikan untuk menyejahterakan dan memajukan seluruh masyarakatnya,” ucap Nizam saat acara Pembekalan Program Beasiswa PMDSU ke-VII yang digelar di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, pada 19-20 September 2023.

Keistimewaan program PMDSU, disebut Nizam, sebagai program yang menerapkan akselerasi (fast track) S-2 sekaligus S-3, promotor yang luar biasa, jejaring internasional, dan didukung dengan pendanaan riset.

Nizam pun menekankan bahwa riset yang dilakukan oleh peserta terpilih PMDSU nantinya harus senafas dengan kebutuhan bangsa dan mewakilkan harapan masyarakat kecil sebagai bagian dari membangun dan menyiapkan masa depan yang sejahtera.

“Nafas penelitian harus mencerminkan harapan dari para petani, nelayan, kuli pelabuhan, tukang becak, buruh, (dan) nafas itulah yang mewarnai setiap riset adik-adik sekalian,” sambung Nizam.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi menyampaikan bahwa 300 karyasiswa peserta PMDSU batch VII merupakan hasil dari seleksi ketat yang telah dilakukan oleh para promotor. Jumlah ini naik dua kali lipat dari batch sebelumnya yang hanya berjumlah 150 orang.

“Kita sudah seleksi sangat ketat promotornya dan kalian juga terpilih di antara yang terbaik yang dipilih oleh promotor, tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter karena yang dibutuhkan adalah kontribusi untuk Indonesia setelah lulus dan 300 orang ini akan disebar di seluruh universitas ternama di Indonesia,” ucap Sofwan.

Sofwan juga mengungkapkan sejauh ini setidaknya sudah ada 2.214 publikasi yang diterbitkan oleh peserta PMDSU di jurnal internasional dan 1.598 di antaranya terindeks Scopus.

Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Muhammad Nuh yang juga hadir sebagai pembicara utama turut menyinggung soal integritas dan karakter kebangsaaan yang harus dimiliki oleh peserta PMDSU sebagai pembelajar sejati.

“Saya yakin adik-adik sekalian punya jiwa yang sama, jiwa kebangsaan yang luar biasa, tidak lagi relevan mempertentangkan etnik a, etnik b, dan seterusnya, yang penting we are Indonesia termasuk anak-anak PMDSU batch ke-VII, we are Indonesia,” tutur Nuh.

Mantan Menteri Pendidikan Nasional itu juga mengatakan bahwa program PMDSU merupakan bagian dari investasi, sebab negara mengeluarkan biaya di masa sekarang untuk kebermanfaatan di masa yang akan datang.

Axl Laurens Lukas Windah, mahasiswa penerima beasiswa PMDSU batch VII asal Universitas Airlangga mengungkapkan harapannya agar program PMDSU ini ke depannya dapat terus melahirkan calon-calon doktor muda untuk bisa bersaing di tingkat nasional ataupun internasional.

“Harapan saya mungkin untuk PMDSU semakin bisa berkarya, semakin bisa menambah calon-calon doktor muda termasuk saya yang sudah diterima jadi awardee, terima kasih banyak, semakin banyak orang-orang yang terberkati, semakin banyak anak-anak Indonesia yang bisa berkarya baik di dalam maupun luar negeri untuk menuju Indonesia yang maju, Indonesia emas 2045,” ujar Axl.

Senada, Syannia Tasha mahasiswa PMDSU batch VII dari Universitas Indonesia pun mengungkapkan, “Harapannya untuk program PMDSU ini bisa benar-benar menciptakan bibit-bibit unggul buat Indonesia yang nantinya bisa buat Indonesia jadi lebih maju dan bisa berkembang menyalip negara-negara lain.”
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Rangkul 200+ Mitra DUDI, Kemendikbudristek Gelar Penandatanganan Kerja Sama Program MSIB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui tim pelaksana Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) berencana menggelar kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan mengundang 200 lebih mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) pada Rabu (20/9).

Kegiatan yang akan digelar di Auditorium Gedung D Kemendikbudristek ini sendiri merupakan salah satu rangkaian dari pelaksanaan Program MSIB yang saat ini memasuki angkatan yang kelima. Sebanyak 200 lebih mitra yang akan diundang juga merupakan perusahaan atau instansi yang telah terpilih untuk menjadi tempat bagi 34.000 lebih mahasiswa yang akan mengikuti program magang maupun studi independen.

Sejak diluncurkan pada tahun 2021, Program MSIB yang merupakan bagian dari kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah menjadi salah satu wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk memenuhi hak belajar 3 semester di luar program studi sesuai dengan Permendikbud No. 3 Tahun 2020.

Melalui program ini, mahasiswa akan berkesempatan merasakan secara langsung pengalaman bekerja atau mengikuti kursus sertifikasi di berbagai perusahaan ternama di level nasional maupun global selama satu semester.

Tercatat, hingga pelaksanaan angkatan yang kelima, sudah ada lebih dari 70.000 mahasiswa dari perguruan tinggi akademik maupun vokasi yang telah bergabung.

Menyambut pelaksanaan kegiatan Penandatanganan PKS, Kepala Program MSIB, Wachyu Hari Haji, menyampaikan apresiasinya kepada para mitra DUDI di seluruh Indonesia atas antusiasme yang tinggi terhadap pelaksanaan Program MSIB, khususnya untuk angkatan yang kelima.

“Animo yang tinggi dari para mitra saya rasa menjadi bukti bahwa sektor DUDI memiliki semangat yang sama dengan Kemendikbudristek dalam membangun SDM unggul melalui pendidikan tinggi,” ujar Wachyu.

Wachyu berharap semangat dari para mitra ini juga kemudian bisa diimplementasikan melalui komitmen yang nantinya akan tertuang dalam perjanjian kerja sama. Selama pelaksanaan angkatan kelima, ia juga mengajak para mitra untuk bersama-sama mengawal pembelajaran mahasiswa dan memberikan pengalaman terbaik untuk mendorong peningkatan kompetensi mereka. Informasi lebih lanjut mengenai Program MSIB bisa diakses melalui: https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/magang

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

 

Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, Perguruan Tinggi Fleksibel Kembangkan Standar Kompetensi Lulusan

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi. Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi ini mengubah standar nasional pendidikan tinggi dan sistem akreditasi pendidikan tinggi secara fundamental.

Standar nasional pendidikan tinggi kini tidak lagi bersifat preskriptif dan rinci. Perguruan tinggi diberi keleluasaan untuk melakukan diferensiasi misi dan berinovasi dalam meningkatkan mutu tridarma perguruan tinggi. Selain itu, sistem akreditasi pendidikan tinggi kini dibuat lebih sederhana, serta mengurangi beban administrasi dan beban finansial perguruan tinggi.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 merupakan kerangka (framework) untuk pengembangan standar di perguruan tinggi.

“Dengan fleksibilitas dan otonomi yang luas sehingga perguruan tinggi bisa mengembangkan standar sesuai kebutuhan kompetensi lulusan. Oleh karena itu, tidak harus sesuai dengan acuan awal tetapi hanya mengacu ke framework-nya,” tutur Nizam pada Sosialisasi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang digelar secara daring, Rabu (6/9).

Baca Juga :  Dirjen Diktiristek Pantau Pelaksanaan UTBK di Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta

Lebih lanjut Nizam menyampaikan terkait penjaminan mutu perguruan tinggi baik secara internal maupun eksternal menjadi hal yang penting dalam transformasi kebijakan ini. Penjaminan mutu internal diharapkan dapat berjalan optimal dengan memanfaatkan ruang yang diberikan. Demikian pula, penjaminan mutu eksternal yang dapat dilakukan melalui Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) sesuai amanah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, atau melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) jika program studi belum ada lembaga akreditasi mandirinya.

“Harapannya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 ini bisa segera diimplementasikan dan ada kesamaan persepsi saat melaksanakan program ini,” pungkas Nizam.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Tjitjik Srie Tjahjandarie turut menyampaikan kunci atau esensi dari Permendikburistek ini adalah memberikan fleksibilitas kepada perguruan tinggi untuk menyesuaikan sistem penjaminan mutu sesuai dengan kebutuhan yang ada di perguruan tinggi.

Tjitjik menegaskan, “Fleksibilitas ini bukan untuk menurunkan standar. Justru bisa lebih mengukur standar agar lebih sesuai dengan bidang keilmuan yang ada di perguruan tinggi. Tidak bisa lagi perguruan tinggi fit to all karena setiap perguruan tinggi punya keunggulan dan karakteristik yang beda-beda.”

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani menambahkan bahwa perguruan tinggi berperan sangat penting dalam merealisasikan peraturan baru ini. Untuk itu, setelah peraturan menteri ini disahkan, perguruan tinggi diharapkan segera menindaklanjutinya dengan masa penyesuaian selama dua tahun.

“Kami tidak menerbitkan petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan, karena kemerdekaan sudah diberikan. Jadi, secara otonomi perguruan tinggi perlu menjabarkan standar nasional pendidikan tinggi di tingkat operasional sesuai dengan tingkat mutu dan keleluasaan substansi masing-masing,” jelas Suning.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Akselerasi MBKM Mandiri, Kemendikbudristek Gelar Dialog Multipihak dan Kampus Merdeka Fair di Semarang

[SEMARANG] Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Dialog Multipihak (Multi Stakeholder Dialogue – MSD), Rabu (30/8) di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, bersamaan dengan kegiatan Kampus Merdeka Fair (KM Fair) yang akan diselenggarakan hingga Kamis (31/8) mendatang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk menggalang dukungan bagi pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), khususnya MBKM Mandiri.

Direktur Belmawa, Sri Suning Kusumawardhani, menyatakan bahwa untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang relevan dengan konteks dan zamannya, diperlukan keterlibatan para pihak di luar perguruan tinggi dalam program MBKM, terutama MBKM Mandiri.

“Kami berterima kasih banyak pihak di luar perguruan tinggi seperti kalangan pemerintahan, bisnis, industri, organisasi kemasyarakatan yang sudah terlibat dalam berbagai bentuknya. Tetapi menimbang jumlah perguruan tinggi dan mahasiswa, kami memerlukan keterlibatan lebih banyak pihak lagi,” kata Sri Suning.

Kebijakan MBKM yang diluncurkan pada tahun 2020 lalu telah membuka kesempatan bagi lebih dari 760.000 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kampus melalui program unggulan atau program flagship yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), maupun program-program yang diselenggarakan secara mandiri oleh perguruan tinggi di seluruh Indonesia atau yang biasa disebut sebagai MBKM Mandiri.

Untuk memperkuat sinergi antar-berbagai pemangku kepentingan dalam menjaga keberlangsungan MBKM, tahun ini Kemendikbudristek menyelenggarakan roadshow di enam belas kota, atau mencakup keenam belas wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) di seluruh Indonesia. Jenis kegiatan yang diselenggarakan pada masing-masing kota bervariasi, disesuaikan dengan konteks serta kebutuhan dari masing-masing wilayah.

Jenis kegiatan yang akan diselenggarakan di keenam belas wilayah LLDikti adalah Sosialisasi dan Bimtek. Kegiatan sosialisasi ditujukan untuk memberikan pengenalan umum mengenai MBKM, khususnya MBKM Mandiri. Sementara itu, kegiatan Bimtek ditujukan kepada kalangan perguruan tinggi yang sudah memahami seluk beluk MBKM tetapi masih membutuhkan bimbingan teknis pelaksanaannya, dan berfokus pada bagaimana perguruan tinggi bisa mendesain kurikulum dan melakukan relaksasi kurikulum.

MSD di Semarang sendiri adalah yang pertama dari sembilan MSD yang akan diselenggarakan di sembilan LLDikti di seluruh Indonesia. Dialog ini akan diikuti oleh sekitar 50 peserta dari kalangan perguruan tinggi, mitra, dan calon mitra MBKM Mandiri di wilayah LLDikti VI. Mitra yang akan hadir antara lain Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Southeast Ministers of Education Organization (Seameo), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB), Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), PT Telkom, dan Orbit Future Academy.

Kepala LLDikti Wilayah VI, Bhimo Widyo Andoko, SH, MH, mengatakan bahwa Bimtek dan MSD di wilayahnya adalah salah satu kegiatan yang penting. “Kegiatan ini adalah salah satu upaya LLDIKTI Wilayah VI untuk memaksimalkan pelaksanaan program MBKM dengan memperkuat jejaring kerja sama, baik antarperguruan tinggi maupun antara perguruan tinggi dengan dunia kerja pada umumnya, termasuk dunia industri, di Jawa Tengah,” Bhimo menuturkan.

Baca Juga :  Program Pengembangan Laptop Merah Putih sebagai Karya Dalam Negeri “DIKTI EDU”

Sedangkan untuk KM Fair, penyelenggaraan di kota Semarang menjadi yang pertama dari tiga KM Fair yang akan diselenggarakan  di tahun 2023, setelah pada tahun 2022 lalu Kemendikbudristek telah sukses menyelenggarakan KM Fair di sejumlah kota. Mengusung tema “Bersama Lebih Baik”, Kampus Merdeka Fair akan diisi dengan kegiatan pameran, bedah buku, cerita alumni dan para mitra, serta diskusi panel. Jika pada tahun sebelumnya Kampus Merdeka Fair lebih berfokus pada sosialisasi program-program flagship yang diselenggarakan Kemendikbudristek, fokus Kampus Merdeka Fair tahun ini adalah MBKM Mandiri.

Kepala Bidang Kampus Merdeka Mandiri (KMM) pada Pelaksana Pusat Kampus Merdeka (PPKM), Dessy Aliandrina, menerangkan bahwa MSD menjadi ajang dialog untuk membangun pemahaman bersama antara perguruan tinggi dengan para mitra dan calon mitra. Selain itu, kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi kedua pihak untuk menyampaikan harapan maupun kontribusi masing-masing.

“Salah satu hal terpenting dalam MBKM adalah memberi hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studinya. Dalam konteks itulah perguruan tinggi memerlukan banyak mitra yang mau terlibat dalam dunia pendidikan,” tutur Dessy.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Ditjen Diktiristek Dorong Perguruan Tinggi Negeri Percepat Realisasi Anggaran

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) mendorong perguruan tinggi negeri (PTN) untuk semakin mempercepat realisasi anggaran jelang triwulan keempat tahun 2023. Pada Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Program, Kegiatan, dan Anggaran tahun anggaran 2024 di lingkungan Ditjen Diktiristek, Senin (28/08), Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengimbau perguruan tinggi negeri untuk menunjukkan kinerja dan kemampuan dalam mengelola anggaran yang diperoleh tiap tahun secara optimal.

Tak lupa, Nizam pun mengingatkan perguruan tinggi negeri untuk tetap menjaga pengelolaan anggaran dengan baik dan menghindari penyimpangan yang dapat menyebabkan temuan di kemudian hari. “Mumpung masih empat bulan ke depan, mohon masuk ke gigi enam untuk berlari kencang dan remnya hati-hati agar tidak masuk jurang,” ujar Nizam.

Pentingnya penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola anggaran perguruan tinggi juga sangat ditekankan, khususnya dengan transformasi PTN menjadi PTN-BH diharapkan terlahir perguruan tinggi yang berkualitas dan tetap inklusif.

“Karena itu saya berpesan pada PTN yang sudah menjadi PTN-BH untuk tetap menjaga akuntabilitas, tidak menjadi lembaga yang komersial, yang berorientasi bisnis dan profit, melainkan berorientasi mutu yang semakin tinggi dan tetap inklusif,” kata Nizam.

Pada pertemuan yang dihadiri pimpinan PTN seluruh Indonesia, Nizam juga berpesan agar program-program unggulan kementerian dapat diakselerasi dan diperkuat. Ia berharap program-program yang sudah berjalan baik dan bermanfaat dapat terus dilakukan oleh siapapun yang melanjutkan kepemimpinan nasional nanti.

“Program yang baik menurut saya itu program yang memberikan bermanfaat langsung kepada mahasiswa dan para lulusannya, dosen dan tendik dan institusi kita untuk maju. Salah satunya yang sudah terlihat hasilnya dan manfaatnya kita dapatkan adalah program Kampus Merdeka. Ini jangan sampai nanti kita reset atau setback sebelum kita memiliki program ini,” ucapnya.

Tahun anggaran mendatang diharapkan akan menjadi periode yang produktif dan inovatif dalam pengembangan sektor pendidikan tinggi. Ditjen Diktiristek berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya dengan bijak guna mendukung berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan tinggi serta merangsang penelitian dan inovasi di seluruh negeri.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menyampaikan bahwa persiapan program dan anggaran tahun 2024 dilakukan lebih awal sebagai langkah untuk lebih mendekati target realisasi anggaran, sehingga serapan anggaran perguruan tinggi menjadi lebih maksimal dan manfaatnya dapat dirasakan insan pendidikan tinggi juga masyarakat.

“Dalam pertemuan ini, perwakilan dari perguruan tinggi hadir untuk mendapatkan arahan terkait kebijakan tahun 2024 yang mulai dipersiapkan di tahun 2023, sembari mengejar kinerja program dan anggaran tahun 2023 agar tetap tepat sesuai jadwal,” jelas Tjitjik.

Dalam rangkaian acara rapat koordinasi ini, dilaksanakan pula sosialisasi Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kepmendikbudristek) Nomor 210/M/2023 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi. Indikator Kinerja Utama atau IKU merupakan indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rangka membangun sinergi dan meningkatkan kualitas pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.

Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pihak perguruan tinggi mengenai IKU sebagai acuan dalam pengembangan pendidikan tinggi di masa mendatang. Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan terkait pembaharuan indikator-indikator capaian IKU sesuai Kepmendikbudristek serta linimasa IKU 2023.

“Dengan sosialisasi Kepmen yang baru ini, bisa menjadi catatan dan perhatian Bapak Ibu sekalian di dalam menjalankan program-programnya, sehingga capaian dari program tersebut dapat terekognisi sebagai IKU,” tutur Tjitjik.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Dorong Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus, Ditjen Diktiristek Selenggarakan Pelatihan Video Content Creator

Jakarta – Sebagai bentuk upaya mewujudkan kampus bebas kekerasan seksual, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjen Diktiristek menyelenggarakan Pelatihan Video Content Creator pada Sektor Pendidikan dengan subtema Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual’ (PPKS) di Lingkungan Pendidikan Tinggi. Pelatihan yang diikuti 553 mahasiswa baik secara luring maupun daring dibuka oleh plt. Dirjen Diktiristek Nizam pada Senin (21/8) di Auditorium Gedung D Kemdikbudristek.

Dalam arahannya, Nizam mendorong perguruan tinggi untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat, aman, dan nyaman guna mewujudkan masyarakat kampus yang kreatif, inovatif, dan maju. Ia mengatakan bahwa dengan lingkungan yang sehat, mahasiswa bisa menunjukkan potensinya secara optimal.

“Kampus sehat ini sangat perlu kita tekankan karena sehat ini tidak hanya sehat jasmani, tapi sangat penting untuk kita bangun kesehatan psikologis juga. Selain itu, kampus juga harus aman dari segala bentuk bullying, kekerasan fisik, seksual bahkan digital,” jelas Nizam.

Selanjutnya, agar dapat menampilkan potensi terbaik mahasiswa, Nizam juga menekankan kepada perguruan tinggi untuk menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual, intoleransi, dan narkoba.

“Terbebas dari penyalahgunaan narkoba juga bagian dari kampus yang sehat. Ketika terwujud sehat, aman, dan nyaman, maka adik-adik sekalian bisa menjadi yang terbaik. Bukan hanya itu, adik-adik juga bisa menjalankan program-program kampus merdeka dengan lebih baik lagi,” ujar Nizam.

Lebih lanjut, Nizam turut menyampaikan harapannya kepada perguruan tinggi untuk bisa melahirkan kampus yang sehat, aman, dan nyaman melalui produksi konten inspiratif dan edukatif, khususnya seputar Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Hal ini tidak terlepas dari era revolusi industri 4.0 yang telah menghadirkan interaksi kuat antara dunia maya dan nyata di lingkungan perguruan tinggi.

“Saat ini kita ingin kampus yang aman terwujud melalui konten-konten PPKS di lingkungan perguruan tinggi. Dengan kreativitas adik-adik sekalian, saya harap konten adik-adik bisa memberikan nilai positif untuk masa depan,” tutup Nizam.

Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sri Suning Kusumawardani menyampaikan keseriusan Kemendikbudristek dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual di lingkungan kampus melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan adanya upaya yang dilakukan oleh Ditjen Diktiristek, DWP Diktiristek, dan Kominfo untuk mengkampanyekan Permendikbudristek dengan cara inovatif melalui pelatihan Video Content Creator (VCC).

“Pelatihan VCC ini dilakukan untuk mengenal lebih dalam tugas Satgas PPKS PTN dan komponen mahasiswa dalam upaya mensukseskan implementasi Permendikbud. Selain itu, pelatihan ini juga dilakukan untuk memberikan pengetahuan awal tentang kekerasan seksual, pendidikan kritis, serta melatih mahasiswa untuk membuat konten video yang menarik dan kreatif untuk mensosialisasikan PPKS,” ucap Sri Suning.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Diktiristek, Sri Puji Saraswati Nizam menyampaikan harapannya sekaligus mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengkampanyekan bahaya kekerasan seksual beserta upaya-upaya pencegahannya di lingkungan kampus dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital.

“Harapannya, adik-adik mahasiswa bisa menjadi duta mahasiswa untuk mengkampanyekan pencegahan kekerasan seksual serta melawan kampanye-kampanye negatif di media sosial yang vulgar atau bahkan terselubung,” tutur Sri Puji.

Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo Hary Budiarto dalam sambutannya menuturkan bahwa konten interaktif berupa video menjadi salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan diseminasi informasi terkait pencegahan kekerasan seksual. Dalam hal ini, untuk bisa memproduksi konten berkualitas, mahasiswa membutuhkan skill mumpuni yang bisa didapatkan melalui pelatihan VCC.

“Skill tertentu dibutuhkan untuk dapat menyusun sebuah video, mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan produksi video tersebut. Pelatihan VCC ini dilaksanakan dengan maksud memberikan pengetahuan dan keterampilan atau skill bagi mahasiswa dalam bidang produksi video untuk berbagi tujuan komunikasi dan diseminasi komunikasi,” tutur Hary.

Pelatihan ini diikuti oleh 553 mahasiswa yang hadir secara luring maupun daring. Mereka berharap melalui pelatihan VCC ini dapat memperoleh ilmu dan memperdalam keterampilan terkait dengan produksi konten video pencegahan kekerasan seksual yang bisa disebarluaskan kepada masyarakat.

“Harapan saya, setelah mengikuti pelatihan ini saya bisa berkontribusi dalam memajukan sektor pendidikan dengan membuat konten-konten yang menarik dan memantik kesadaran masyarakat terkait pentingnya pendidikan dan pencegahan kekerasan di lingkungan kampusl,” tutur Hasna Sofiah, mahasiswi delegasi sekaligus utusan Satgas PPKS Universitas Pasundan.

Peserta pelatihan lainnya, Seliana, mahasiswi Universitas Ivet Semarang berharap untuk bisa memanfaatkan teknologi di era digital sebagai sarana penanggulangan 3 dosa besar dunia pendidikan.

“Semakin maju era digital, arah gerak kita semakin mudah. Semoga dengan kemajuan digital ini kita bisa mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi untuk edukasi baik terkait persoalan kekerasan seksual dan hal-hal lain terkait kampus yang sehat, aman dan nyaman.” Ujar Seliana.

Putra, mahasiswa Universitas Teknologi Digital Bandung menyampaikan bagaimana pelatihan Video Content Creator dengan tema Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual pada Pendidikan Tinggi ini memiliki manfaat yang tidak hanya dirasakan mahasiswa, namun bisa berdampak juga kepada masyarakat.

“Saya harap, pelatihan ini selalu ada, karena ilmu dan hasil yang didapat dari pelatihan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat jika diterapkan dengan benar,” ujar Putra.

Pelatihan Video Content Creator Pada Sektor Pendidikan Tinggi dengan subtema “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada Pendidikan Tinggi” merupakan salah satu skema pelatihan dalam Thematic Academy, Program Digital Talent Scholarship, yang bertujuan membentuk keterampilan mahasiswa dalam bidang produksi video untuk berbagai tujuan komunikasi dan diseminasi informasi melalui media digital. Pelatihan ini memiliki materi pembentukan keterampilan pembuatan konten video yang didalamnya berisi informasi yang tersusun dalam tahap-tahap persiapan, produksi, dan pasca produksi video, termasuk publikasi video melalui media digital. Selain memperoleh materi terkait dengan produksi konten video, mahasiswa juga memeperoleh pembekalan terkait dengan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

 

RekaTalks 2023: Kedaireka Bongkar Rahasia Sukses Pembangunan Berkelanjutan dengan Sinergi, Inovasi, dan Teknologi

Senin, 14 Agustus 2023 – Kedaireka kembali sukses menyelenggarakan RekaTalks edisi kedua
sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka yang berfokus untuk berbagi inspirasi dan gagasan
inovasi, pada Senin 14 Agustus 2023 di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan. Acara yang
sangat dinantikan ini, yang didorong oleh misi untuk berbagi inspirasi dan gagasan inovatif,
mengadopsi format talkshow yang memfasilitasi berbagai diskusi menarik mengenai peluang
kolaborasi inovasi antara perguruan tinggi dan industri.

Mengusung tema “Creating Impactful Innovation Through Technology for Sustainable
Development”, RekaTalks tahun ini banyak membahas mengenai pentingnya untuk terus
menggalakkan kolaborasi inovasi dan memanfaatkan potensi kemajuan teknologi dalam
menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan dan mendorong pertumbuhan sosialekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar
Makarim mengungkapkan “Membentuk sinergi dalam memanfaatkan perkembangan teknologi
untuk pembangunan berkelanjutan adalah dua fase yang sangat penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan program-program strategis nasional yang berkelanjutan. Keselarasan
antara institusi akademis dan industri harus terus dioptimalkan. Ini juga harus melibatkan proses
evaluasi yang terus menerus dan keterbukaan akan berbagai ide dan wawasan dari multistakeholders dari berbagai bidang. Inilah mengapa kami menciptakan platform Kedaireka beserta
ekosistemnya, dimana acara seperti RekaTalks kali ini memiliki peran yang sangat penting dalam
proses tersebut,”

Dengan hampir 1.000 peserta yang hadir, RekaTalks kali ini dibagi menjadi tiga sesi diskusi yang
sangat menarik: Sesi pertama membahas tentang “Breaking the Barrier: Making Real Impact,
Enhancing Future Collaboration”, sesi kedua mengangkat topik “Expert Insight: Key Recipe
to Face Future Technology”, sedangkan sesi terakhir berbicara tentang “Synergy for
Progress: Fostering Innovation through Industry-University Partnerships”. Program
RekaTalks kali ini dirancang khusus untuk memberikan perspektif yang lebih luas kepada para
akademisi dan pelaku industri tentang bagaimana menjaga sinergi dan kolaborasi untuk
mencapai dampak sosial yang berkelanjutan dengan optimal.

Pada acara RekaTalks ini, Menteri Nadiem kemudian mengungkapkan bahwa untuk mencapai
dampak yang optimal tersebut, Kemendikbud Ristek melalui Kedaireka, telah menghadirkan
berbagai konsep kolaborasi agar sinergi dapat terjadi salah satunya adalah Innovation Fund.

“Untuk benar-benar mencapai dampak yang signifikan bagi masyarakat, inovasi dan kolaborasi
harus tak terpisahkan. Oleh karena itu, kami telah menawarkan berbagai konsep dan skema
kolaborasi antara universitas dan industri selama beberapa tahun terakhir melalui kegiatankegiatan dalam Ekosistem Kedaireka, dari Matching Fund hingga konsep terbaru Innovation
Fund, yang menunjukkan agilitas pemerintah untuk dapat sekaligus mengemban peran sebagai
katalis dan juga fasilitator. Bagi industri dan lembaga akademis yang mencari fleksibilitas,
Innovation Fund menawarkan opsi kolaborasi di mana pendanaan dan mekanisme administratif
ditentukan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak. Namun, jika pendanaan katalis dari
pemerintah masih diperlukan, program Matching Fund akan tetap tersedia,” terang Nadiem.

Pembicara terkemuka yang hadir pada RekaTalks 2023 meliputi tidak hanya Menteri Nadiem
Anwar Makarim, tetapi juga menampilkan rangkaian tokoh inspiratif lainnya seperti:

  1. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno
  2. Rektor Universitas IPB, Arif Satria
  3. Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita
  4. Direktur Northstar Group, Henky Prihatna
  5. Managing Director Accenture, Retno Kusumawati

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Nizam menyoroti bahwa
RekaTalks, sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka, bertujuan memberikan ruang bagi dunia
akademis untuk berinteraksi dengan praktisi industri, berkolaborasi, dan menghasilkan solusi
inovatif untuk tantangan industri dan masyarakat.

“Melalui acara ini, kami berharap mendorong kolaborasi inovatif yang lebih besar antara dunia
akademis dan industri, yang pada akhirnya akan mempercepat komersialisasi teknologi di industri
dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa,” pungkas Nizam.

Sumber : https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/rekatalks-2023-kedaireka-bongkar-rahasia-sukses-pembangunan-berkelanjutan-dengan-sinergi-inovasi-dan-teknologi/