Kampus Mengajar Dukung Transformasi Pembelajaran Digital di Sekolah

Jakarta, Kemendikbudristek – Pelaksanaan penugasan mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan VII telah memasuki minggu keempat. Sebanyak 32.000 lebih mahasiswa yang bertugas di lebih dari 7.000 sekolah penugasan tengah melakukan berbagai rangkaian penugasan, mulai dari observasi hingga penyusunan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK), berisikan rancangan program yang akan diimplementasikan oleh mahasiswa selama penugasan dengan berkolaborasi bersama guru dan tenaga pendidik di sekolah penugasan.

Untuk terus mendorong mahasiswa agar mampu menyusun program yang kreatif dan inovatif di sekolah penugasan, khususnya pada pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, tim program Kampus Mengajar telah selesai menyelenggarakan rangkaian coaching clinic secara daring pada 23 Februari 2024 dengan tema “Pemanfaatan Akun Belajar.id untuk Akses Berbagai Layanan Pembelajaran Berbasis Elektronik”.
 
Kemudian pada 14 Maret 2024 dengan tema “Pemanfaatan Fitur pada Akun Belajar.id dalam Mendukung Transformasi Pembelajaran, dan pada 18 Maret 2024 diberikan materi “Pemanfaatan Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pembelajaran” sebagai tema utama.
 
“Teknologi kini semakin berkembang pesat. Oleh karenanya, agar tetap relevan dengan perkembangan zaman, proses belajar mengajar perlu melibatkan teknologi dalam melakukan digitalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, pihak sekolah hingga siswa-siswi di tingkat pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah perlu melakukan transformasi digital,” terang Aswin Wihdiyanto, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus sekaligus Supervisor PDM-03B Transformasi Digital dalam Pembelajaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Senin (18/3).
 
Aswin menambahkan, untuk mendukung proses digitalisasi dan menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kemendikbudristek adalah memberikan bantuan peralatan TIK ke berbagai satuan pendidikan. Bantuan tersebut adalah pemberian peralatan TIK sebagai alat bantu belajar-mengajar. “Harapannya, penggunaan peralatan TIK ini dapat berdampak positif bagi kualitas pendidikan di Indonesia,” imbuhnya.

Bersamaan dengan penugasan mahasiswa program Kampus Mengajar yang sebagian sekolahnya merupakan sekolah penerima peralatan TIK, tim program Kampus Mengajar dan PDM-03B menggelar coaching clinic agar mahasiswa bisa membantu guru serta tenaga pendidik untuk bisa memanfaatkan perangkat tersebut dalam proses belajar-mengajar.
Pemanfaatan peralatan TIK ini juga sejalan dengan salah satu tujuan dari penugasan mahasiswa program Kampus Mengajar yakni penguatan pembelajaran literasi dan numerasi peserta didik serta adaptasi teknologi.

“Dengan adanya asistensi dari mahasiswa program Kampus Mengajar, para guru dan murid di sekolah penugasan akan terbiasa memanfaatkan teknologi yang ada, dalam hal ini peralatan TIK, dalam kegiatan belajar sehari-hari. Kolaborasi ini juga penting untuk mempercepat proses transformasi digital,” ujar Aswin menutup sambutannya.

Penugasan mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan VII sendiri akan berlangsung selama 16 minggu yang telah dimulai sejak 26 Februari lalu. Melalui program Kampus Mengajar, Kemendikbudristek memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas dengan menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran di tingkat pendidikan dasar dan menengah sehingga penerima manfaat dari program ini tidak hanya mahasiswa, dan perguruan tinggi, tetapi juga guru, tenaga pendidik, dan sekolah.
 
Informasi terkait Program Kampus Mengajar bisa diakses melalui tautan https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/mengajar *** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)

Pendaftar Terus Meningkat, Bukti IISMA Menyita Perhatian Publik

Jakarta, Kemendikbudristek – Program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) terus menunjukkan popularitasnya dengan lonjakan peserta yang signifikan. Tercerminkan dari tingginya antusiasme di kalangan mahasiswa, perguruan tinggi dalam negeri dan orang tua terhadap program prestisius ini. Program IISMA adalah hasil kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Kementerian Keuangan.

Dibuka pada tahun 2021, sebanyak 2.551 mahasiswa dengan semangat tinggi mendaftar untuk bergabung dalam program IISMA. Menuju tahun 2022, program ini terus berkembang dengan penambahan jalur program vokasi. Jumlah pendaftar pun meningkat tiga kali lipat, di mana sebanyak 7.522 mahasiswa mendaftar untuk jalur sarjana dan 3.506 mahasiswa bergabung dalam jalur vokasi.

Melangkah ke tahun 2023, antusiasme tetap tinggi dengan 7.714 mahasiswa mendaftar untuk jalur sarjana dan 1.456 mahasiswa bergabung dalam jalur vokasi. Puncaknya, pada tahun 2024 ini, jumlah pendaftar mengalami peningkatan fantastis yaitu sejumlah 15.211 yang terdiri dari 12.268 mahasiswa pendaftar untuk jalur sarjana dan 2.943 mahasiswa pendaftar untuk jalur vokasi. Peningkatan yang pesat ini menegaskan daya tarik dan relevansi program IISMA yang terus memberikan peluang pendidikan berkualitas untuk mahasiswa sarjana maupun vokasi.
“Dari program IISMA 2023 batch Juni, jumlah mahasiswa yang mengikuti IISMA mencapai ribuan orang. Para awardee IISMA tersebar di 14 negara dengan total host university sebanyak 29 perguruan tinggi. Untuk program IISMA angkatan selanjutnya, host university juga siap memberikan fasilitas akomodasi yang lebih baik dan meningkatkan kuota mahasiswa,” ucap Direktur Akademisi Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, di acara kepulangan dan serah terima awardees IISMA 2023 akhir Februari lalu.
 
Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan prestasi program IISMA dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman lintas budaya mahasiswa, tetapi juga mengindikasikan kepercayaan serta daya tarik yang terus berkembang di kalangan mahasiswa Indonesia. Dengan menyajikan kesempatan unik bagi mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dan teknologi terkini di perguruan tinggi dan industri terkemuka, IISMA bukan hanya menjadi penyedia pengetahuan, melainkan juga pendorong utama dalam perkembangan keterampilan dan pemahaman yang sangat diperlukan dalam era global saat ini.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, mengungkapkan harapan hasil yang bisa diaplikasikan awardees IISMA setelah mengikuti program, “Perjalanan ke luar negeri untuk belajar adalah salah satu pencapaian yang luar biasa,” ujar Sri.
 
Lebih lanjut, menurut Sri, awardees tidak hanya belajar secara akademik, namun belajar di luar kelas yang membuka sudut pandangnya tentang dunia yang beragam baik budaya dan nilai-nilai.
 
“Ini tidak hanya pengalaman yang akan memperkaya kalian, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa kita,” kata Sri yang turut hadir di acara kepulangan dan serah terima awardee IISMA 2023.
Peningkatan jumlah pendaftar menjadi salah satu indikator keberhasilan program IISMA dalam mengembangkan kerja sama dan jejaring mahasiswa di luar negeri. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman akademis yang berharga, namun juga membangun hubungan lintas batas yang memperkaya perspektif mereka.

Program IISMA tidak hanya menjadi pilihan utama, tetapi juga menjadi salah satu fondasi dalam memperkuat hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dan negara tujuan perguruan tinggi. Hal ini membuktikan kontribusi IISMA tak terbantahkan dalam memajukan pendidikan Indonesia. Program IISMA akan terus membuktikan kesuksesannya dalam mencapai tujuan dan tetap menjadi pilihan utama bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menjelajahi peluang belajar di tingkat internasional. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, IISMA menjadi landasan krusial dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi berbagai tantangan global dan revolusi industri 4.0. *** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)

Kemendikbudristek Dorong Upaya Kolaboratif dalam Implementasi PPKSP

Jakarta, Kemendikbudristek — Dalam Webinar Sosialisasi dan Diskusi yang bertema “Solusi Penguatan Pencegahan Kekerasan bagi TPPK dan Satgas PPKSP” yang digelar di Jakarta, Rabu (5/3), Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Rusprita Putri Utami menjelaskan lingkup implementasi Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).  
 
“Pertama, Mencegah terjadi kekerasan seksual, perundungan, serta diskriminasi dan intoleransi. Kedua, Membantu satuan pendidikan menangani kekerasan yang terjadi. Ketiga, mencakup semua bentuk kekerasan dan berperspektif korban,” terangnya dalam webinar yang disiarkan melalui YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI. 
 
Dalam rentang 6 bulan dari peluncuran Permendikbudristek PPKS, sudah ada 90% satuan pendidikan memiliki Tim Pencegahan dan Penangan Kekerasan (TPPK) dan lebih dari 50% pemerintah daerah di Indonesia sudah memiliki Satgas PPKSP. Per hari ini (9/03) sendiri sudah lebih dari 365 ribu satuan pendidikan membentuk TPPK dan 19 provinsi dan 308 kabupaten/kota membentuk Satgas PPKSP.

Lebih lanjut, Rusprita menjelaskan bahwa salah satu langkah yang bisa dilakukan dalam proses pencegahan bagi TPPK adalah melakukan pelatihan secara mandiri. Puspeka telah memfasilitasi berbagai materi yang aplikatif untuk anggota TPPK. “Tidak hanya modul PPKSP, di PMM guru juga bisa mempelajari modul lain yang berkaitan dengan proses pencegahan kekerasan. Baik modul wawasan kebinekaan global, modul Ayo Atasi Perundungan (AAP), dan modul disiplin positif, melalui laman Platform Merdeka Mengajar (PMM),” terangnya.

Imbauan untuk Berkolaborasi dalam PPKSP

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menegaskan pentingnya kolaborasi antarseluruh elemen masyarakat dalam mencegah dan mengatasi kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. “Karena berbagai isu kekerasan di dunia pendidikan yang saat ini selalu dan sering sekali terjadi hanya bisa diberantas melalui dukungan dari masyarakat.”

Pencegahan dan penanggulangan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan perlu kerja sama intensif dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Rusprita mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah dan memerangi kekerasan di dalam satuan pendidikan. Dengan demikian, lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua warga pendidikan dapat tercapai. 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Rante Hattani menyambut baik ajakan kolaborasi tersebut. “Intinya kita bekerja bersama-sama dan memang berkomitmen untuk itu (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan), jadi mari lindungi, mari awasi semua peserta didik kita,” tuturnya.

Selanjutnya, Koordinator TPPK SMP N 1 Bintan, Citra Pertiwi mengungkapkan bentuk-bentuk kolaborasi yang telah dilakukan. “Setelah terbentuknya Tim TPPK, SMPN Negeri 1 Bintan langsung membuat Program Kerja tahunan bersama Kepala Sekolah berupa kegiatan penguatan karakter dan keagamaan sebagai upaya meningkatkan religiusitas dan sikap toleransi antarpeserta didik dan warga sekolah lainnya,” jelasnya. 

Tim TPPK SMP Negeri 1 Bintan juga bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Bintan tentang pendewasaan usia perkawinan yang dikhususkan kepada siswa-siswi kelas IX sebagai salah satu langkah menghindari kekerasan seksual. “TPPK tidak lepas dari support dan dukungan lingkungan sekitar kita, termasuk kepala sekolah dan seluruh warga sekolah,” katanya. 

Anggota TPPK SMA N 34 Jakarta, Juli Sugianti menceritakan bahwa praktik baik yang dilakukan adalah dengan menggagas pembentukan Tim Anti Bullying yang diberi nama “TIMBUL”. Aktivitasnya adalah menerapkan Program Roots di mana agen perubahan dan duta anti kekerasan berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan lingkungan sekitar dan membantu menginformasikan titik-titik yang sering menjadi tempat berkumpul (nongkrong) siswa sehingga membantu sekolah dalam melakukan pengawasan terhadap siswa. 

“Menjalin kerja sama dengan alumni juga sangat efektif, alumni bisa membantu menginformasikan bagaimana membentuk lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan,” tutupnya.*** (Penulis: Denty A./Editor: Tim Puspeka)

Percepat Peningkatan Sumber Daya Manusia Indonesia lewat Talent Bridge Forum

Jakarta, Kemendikbudristek – Talent Bridge Forum yang diadakan secara berkala selama periode empat minggu mulai 28 Februari hingga 20 Maret 2024 merupakan sebuah wujud antisipasi terhadap meningkatnya keterlibatan mitra industri dalam program magang. Kolaborasi yang erat antara industri dan perguruan tinggi diakui sebagai faktor kunci keberhasilan dalam meningkatkan relevansi kurikulum dan keterampilan mahasiswa sesuai dengan tuntutan industri.
 
Forum diskusi bertajuk “Akselerasi Magang Kampus Merdeka untuk Peningkatan SDM Strategis Indonesia” dilakukan secara daring dalam sesi mingguan di mana aktivitasnya terdiri atas webinar dan panel diskusi dengan topik spesifik per klaster industri dengan narasumber praktisi di bidang sumber daya manusia (SDM), serta sesi pelatihan untuk meningkatkan kualitas program magang.
 
Peserta yang berasal dari bagian SDM dan perwakilan mitra industri, perguruan tinggi, lembaga pendidikan, serta pembuat kebijakan ini akan membahas tentang perbankan dan keuangan, telekomunikasi, energi dan pertambangan, manufaktur dan transportasi, konsumer dan retail, kesehatan dan farmasi, teknologi, serta agro dan blue economy.
 
Wakil Ketua II Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Amirmahmud Saatari, menyampaikan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan solusi dari masalah irelevansi perusahaan, di mana keperluan melakukan pendidikan tambahan bagi mahasiswa yang baru lulus dan masuk di perusahaannya.
 
“Melalui MBKM ini, mereka ketika lulus tidak hanya dengan membawa pengetahuan tetapi akan juga bisa mendapatkan atau memiliki keterampilan, sikap yang sesuai dengan tantangan real di pekerjaan selanjutnya,” ujar Amir.
 
Salah satu mitra yang mengisi sesi diskusi klaster perbankan dan keuangan, Vini Daru Pradana, Daya Activation Head BTPN Syariah, berbagi kisah kepada peserta forum bagaimana program MBKM diimplementasikan ke dalam perusahaannya untuk pelaksanaan program magang dan membantu program perusahaan ultra mikro dalam memberdayakan perempuan.
 
“Saat pertama sebelum bergabung, kami hanya punya 14 mahasiswa untuk mendampingi ultra mikro ibu-ibu ini. Jadi, mendampingi mereka untuk keterampilan meningkatkan usahanya,” ungkap Vini.
 
Setelah bergabung dengan program MBKM, BTPN Syariah merasakan perkembangan yang pesat keterlibatan mahasiswa dalam program magang. Vini menyampaikan berawal dari 14 mahasiswa berubah menjadi 110 mahasiswa, di mana para mahasiswa ini memberdayakan 1.614 pelaku usaha ultra mikro. Sumbangan mahasiswa ini berasal dari program magang MBKM batch pertama.
 
Kisah lain dijabarkan oleh Mora Nasution, Head of Learning, Talent, Resourcing & Organization Development Bank Jago. Mora menceritakan bagaimana perusahaannya turut berpartisipasi memberikan pengalaman berharga kepada peserta program magang. “Seluruh tim di perusahaan terlibat dan berkomitmen akan hal tersebut. Jadi mulai dari coaching, mentoring, project, shadowing itu juga clear dan menjadi charter,” papar Mora.
 
Praktik baik dari mitra telekomunikasi program magang MBKM dijelaskan oleh Sendy Lenvi Regia, Talent Operation dari PT Telkom Indonesia. Sendy mengaku bahwa perusahaannya telah berhasil merekrut 600 mahasiswa batch 2. Selain itu, menurut Sendy, program MBKM sesuai dengan harapan PT Telkom Indonesia, bahkan dapat menjadi solusi ketika perusahaan menemukan mismatch antara kebutuhan perusahaan dan peserta magang yang mendaftar. “Apa yang kami cita-citakan, antara pan fluid problems, kami juga ketemu wadahnya,” ucap Sendy.
 
Tips mengelola program magang MBKM disampaikan oleh Nashrul Hendarsyah, Head of Learning & Culture Development XL Axiata kepada peserta diskusi. “Kita jaga peserta magang di angka seratus. Kenapa? Supaya kita bisa jaga kualitasnya. Kita ingin develop talent-talent terbaik pilihan untuk mendapatkan pengalaman kerja di industri,” jelas Nashrul.
 
Dengan diadakannya Talent Bridge Forum ini, diharapkan semakin banyak mitra industri baru yang tertarik bergabung dalam program magang MBKM sehingga pada akhirnya ketidaksesuaian lulusan dengan kebutuhan industri dapat dijembatani. Selain itu, forum ini memberikan peluang bagi perguruan tinggi untuk membangun jaringan efektif demi pengembangan sumber daya manusia Indonesia unggul.*** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)
 

Perkuat SDM Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek Kerja Sama dengan Lembaga Pendidikan Australia

Sydney, Kemendikbudristek – Sebagai upaya memperkuat sumber daya manusia (SDM) bidang Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV melakukan kerja sama dengan dua lembaga pendidikan di Australia pada 26 Februari 2024.
 
Kerja sama yang dituangkan melalui Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara LLDikti Wilayah IV yang menaungi 37 perguruan tinggi wilayah Jawa Barat dan Banten dengan Institute Business and Management Australia dan Rhodes International College tersebut difasilitasi oleh Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra.
 
Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, mengatakan bahwa penandatanganan MoU yang meliputi kerja sama dalam pertukaran pelajar, peluang magang, dan penelitian ini merupakan momen penting bagi perguruan tinggi di LLDikti Wilayah IV karena dapat membuka peluang untuk melakukan internasionalisasi.
 
“Dengan MoU ini, 37 perguruan tinggi di bawah naungan LLDikti Wilayah IV Jawa Barat dan Banten dapat mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti kuliah satu semester maupun melakukan kegiatan magang internasional, sehingga mahasiswa bisa lebih kompetitif di dunia kerja setelah lulus,” ujar Najib.
 
Namun begitu, Mukhamad Najib juga mengingatkan bahwa yang tidak kalah penting adalah tindak lanjut implementasi dari MoU yang sudah ditandatangani agar tidak menjadi “MoU tidur”.
 
“Selama ini ada banyak lembaga pendidikan melakukan MoU, tapi tidak ada implementasi. Jika demikian maka Memorandum of Understanding bisa berubah menjadi Memorandum of Misunderstanding, dan ini jadi tidak bermanfaat baik bagi mahasiswa, dosen, maupun bagi lembaga,” sambungnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur Institute of Business and Management Australia, Zahrul Quazi, menyatakan optimismenya atas kerja sama yang menurutnya akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Zahrul mengaku siap memfasilitasi mahasiswa Indonesia untuk memiliki pengalaman internasional di Australia. Begitupun sebaliknya, mengirim mahasiswa Australia ke Indonesia agar lebih mengenal tentang Asia.
 
“Mahasiswa kami datang dari berbagai negara, sehingga sangat tepat jika mahasiswa Indonesia bisa belajar di sini untuk lebih memiliki pengalaman internasional yang nyata,” imbuh Zahrul.
 
Selanjutnya, Direktur Rhodes International College, Nikky Amai, mengungkapkan keinginannya untuk bisa segera merealisasikan MoU yang sudah ditandatangani. Nikky mengatakan jika dirinya akan segera ke Indonesia dalam waktu dekat untuk membicarakan lebih detil terkait hal-hal yang dapat segera dilaksanakan.
 
“Kita bisa mulai dari hal yang paling mungkin kita laksanakan bersama, dan hal itu akan dapat membuka peluang untuk melakukan hal-hal besar lainnya dari kerja sama yang sudah kita tanda tangani ini. Saya sudah tidak sabar untuk mengunjungi Indonesia,” pungkas Nikky.
 
Turut hadir dalam delegasi LLDikti Wilayah IV, yaitu Rektor, Wakil Rektor, Ketua Yayasan, dan pimpinan yang berasal dari 37 perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan di wilayah LLDikti IV.
 
Selama di Australia, para pimpinan kampus tersebut telah difasilitasi Atdikbud KBRI Canberra untuk bertemu dengan pimpinan universitas dan politeknik di Sydney, Canberra, dan Melbourne. Adapun universitas dan politeknik tersebut yaitu Macquarie University, University of Canberra, Canberra Institute of Technology, Western Sydney University, Deakin University, dan Monash University. (Mukhamad Najib, Aline / Editor: Stephanie, Denty A.)

Kemendikbudristek Lepas 32.000 Lebih Mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 7

Jakarta, Kemendikbudristek — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi melepas lebih dari 32.000 mahasiswa yang lolos dan telah mengikuti pembekalan sebagai peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 7. Kegiatan pelepasan dan pendampingan peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 7 ini dilaksanakan secara daring melalui kanal Youtube KEMENDIKBUD RI dan luring secara serempak di 34 provinsi, pada Senin (19/2).
 
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BB/BPMP) juga merupakan bentuk kerja sama antara Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di bawah koordinasi Tim PDM-10: Pemulihan Pembelajaran dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi di bawah koordinasi Tim Kampus Mengajar.
 
Puluhan ribu mahasiswa tersebut akan menjalankan penugasannya di lebih dari 7.000 sekolah di seluruh Indonesia. Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mengingatkan kepada para peserta akan dampak baik dari Program Kampus Mengajar ini.
 
“Tidak terasa perjalanan Kampus Mengajar telah memasuki usia lima tahun. Dalam kurun waktu tersebut kehadiran program ini telah banyak membantu mahasiswa dalam meningkatkan kompetensinya, memperkuat karakternya, dan menumbuhkan kesadaran akan persoalan nyata dunia pendidikan di berbagai pelosok Indonesia. Selain itu, keberadaan Program Kampus Mengajar juga memberikan dampak yang signifikan pada pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah, terutama sekolah-sekolah yang ada di wilayah 3T,” papar Nadiem.
 
Lebih lanjut, Menteri Nadiem menceritakan bahwa ia telah mendengar banyak testimoni dari para alumni Kampus Mengajar tentang semangat dan perjuangan mereka dalam membantu terwujudnya pembelajaran yang lebih memerdekakan di sekolah-sekolah terpencil. Menurutnya, saat ini dedikasi tersebut telah membuktikan dengan hasil yang nyata. Pemulihan pembelajaran yang jauh lebih cepat tercermin dari peningkatan peringkat literasi dan numerasi Indonesia dalam ranking Programme for International Student Assessment (PISA). Salah satunya adalah kontribusi seluruh mahasiswa alumni Kampus Mengajar yang ikut meningkatkan inovasi pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah penugasannya masing-masing.
 
“Besar harapan saya adik-adik mahasiswa yang telah lolos seleksi dan siap mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 7 bisa melanjutkan dan memperkuat hasil positif tersebut. Saya yakin adik-adik semua adalah sosok yang berdedikasi tinggi dan ingin terlibat dalam transformasi pendidikan yang sedang kita gencarkan bersama,” ungkap Nadiem.
 
Kegiatan pelepasan dan pendampingan turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani; Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati; Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril; Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani; dan alumni Program Kampus Mengajar Angkatan 6. Kegiatan ini semakin meriah dengan adanya kegiatan pelepasan yang juga diselenggarakan luring di 34 provinsi secara serempak. (Penulis: Tim MBKM/Editor: Destian, Denty A.)

Kolaborasi Semua Pihak Wujudkan Dampak Positif Program Kampus Mengajar

Jakarta, Kemendikbudristek – Dalam kegiatan pelepasan dan pendampingan peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 7, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan program Kampus Mengajar. Menurutnya, program ini merupakan wujud kontribusi pendidikan tinggi dalam aspek pengabdian dengan memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan.
 
“Perjuangan tak henti dalam Cakrawala dunia pendidikan mengantarkan program ini hingga angkatan ketujuh. Mahasiswa yang memberikan bantuan dalam penyusunan program pembelajaran inovatif dan adaptif teknologi menjadi ujung tombak dalam membawa terobosan positif di lingkungan sekolah penugasan,” ucap Nunuk Suryani di Jakarta, pada Senin (19/2). Acara ini disiarkan secara daring melalui kanal Youtube KEMENDIKBUD RI dan luring secara serempak di 34 provinsi.
 
Selanjutnya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyoroti pelaksanaan program kampus mengajar yang sudah memasuki Angkatan ketujuh. Kiki menuturkan, program ini memberikan pengalaman belajar berbeda yang sangat unik bagi mahasiswa, para siswa, dan para guru di sekolah sasaran.
 
“Saya ingin mengapresiasi kepada seluruh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu dan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi yang telah mendukung pemetaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sekolah sasaran untuk Program Kampus Mengajar Angkatan 7, merupakan hal yang baru kita semua,” ucap Kiki Yuliati.
 
Berikutnya, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, mengatakan bahwa program ini telah memegang peranan penting dalam membantu pemerintah memulihkan dan mentransformasi pembelajaran pasca pandemi, khususnya di satuan pendidikan dasar yang menjadi sekolah-sekolah sasaran.
 
Dirjen Iwan berharap, dengan pengetahuan dan keilmuan yang telah dikuasai, para mahasiswa dapat membantu mendorong inovasi proses pembelajaran, baik dalam bentuk program pembelajaran ataupun membangun budaya baru yang dapat dijalankan secara berkelanjutan oleh guru dan berbagai pihak sekolah.
 
“Kami juga berharap adik-adik dapat membangun komunikasi yang baik dengan ekosistem di sekolah, mendengar pengalaman serta pengetahuan yang adik-adik miliki, sehingga membuka wawasan para murid dan memotivasi mereka untuk dapat meningkatkan minatnya dalam berbagai bidang,” tutur Iwan lebih lanjut.
 
Sebelum mengakhiri, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, mengapresiasi pilihan pengabdian dari para mahasiswa untuk berkontribusi dan berinteraksi langsung dengan masyarakat sekolah. Menurutnya, selama bertugas mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan akan berkolaborasi bersama para guru dan kepala sekolah dalam menghadirkan pembelajaran yang inovatif kreatif serta menyenangkan yang berkaitan dengan literasi dan numerasi. (Penulis: Tim MBKM/Editor: Destian, Denty A.)

Sosialisasi Panduan Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka Tahun 2024

Jakarta, Kemendikbudristek — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) menggelar webinar Sosialisasi Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka di Jakarta, Senin (12/2). Webinar ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi mahasiswa baru di seluruh Indonesia untuk menjadi penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) Merdeka sesuai jenjang studinya baik sarjana maupun diploma.
 
Tim Teknis KIPK Merdeka, Sony Hartono Wijaya, menjelaskan bahwa sistem KIPK sudah terintegrasi dengan beberapa sistem terkait. Ia menambahkan, data utama yang digunakan sebagai pemeriksaan validitas KIPK berasal dari Data Pokok Pendidikan atau biasa dikenal dengan kata Dapodik. “Setelah mendaftar, peserta didik akan diminta untuk menginput empat komponen, yaitu NIK, NISN, NPSN dan Alamat Email,” ucap Sony di Jakarta, Senin (12/2), melalui YouTube Puslapdik Kemdikbud RI dan YouTube Kemendikbud RI.
 
Sony menambahkan, bahwa untuk menerima KIPK, para peserta didik dilihat melalui aspek kelayakan atau validasi kelayakan yang sudah terintegrasi dengan dua sistem terkait, yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial (DTKS Kemensos) dan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
 
“DTKS Kemensos dan P3KE, keduanya terhubung melalui Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek, selain itu Data Penerima Program KIP juga sudah terhubung dengan aplikasi SIPINTAR,” ujar Sony.
 
Lebih lanjut, Sony mengatakan bahwa KIP juga sudah terintegrasi dengan Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan melalui seleksi SNBP, UTBK-SNBT, dan seleksi mandiri. Kemudian, setelah peserta didik diterima, terdapat proses validasi untuk penetapan SIM KIP-KULIAH yang sudah terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI).
 
“Setelah peserta didik diterima, perguruan tinggi wajib mendaftarkan mahasiswanya ke PDDIKTI untuk memantau kinerja mahasiswanya. Pendaftaran ini dapat dilakukan secara online di laman KIPK, kip-kuliah.kemdikbud.go.id,” tutup Sony.
 
Webinar Sosialisasi Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka turut dihadiri beberapa narasumber, antara lain Pelaksana tugas Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Abdul Kahar; Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan, Rahmawati; Ketua Tim Pokja Beasiswa Pendidikan Tinggi, Septien Prima Diassari; Penanggungjawab Program KIP Kuliah, Muni Ika; dan Tim Teknis KIP Kuliah, Sony Hartono Wijaya.
 
Cara Pendaftaran KIP Kuliah
  • Siswa diminta untuk mendaftar mandiri.
  • Untuk pembukaan dan penutupan pendaftar akan dilakukan sesuai kalender seleksi nasional. Tepatnya, pendaftaran KIP Kuliah akan dibuka setiap H-1 dan ditutup maksimal H-1.
Gambaran Umum Proses Pendaftaran KIP Kuliah
  1. Silakan akses ke laman kip-kuliah.kemdikbud.go.id
  2. Silakan isi NIK, NISN, NPSN, dan alamat email yang aktif.
  3. Sistem akan melakukan validasi ke Dapodik. Mohon dipastikan data yang digunakan untuk mendaftar sama persis dengan di Dapodik.
  4. Apabila data sudah valid, KIP Kuliah akan mengirimkan akun ke alamat email yang didaftarkan.
  5. Silakan login dan lengkapi berkas pendaftaran KIP-Kuliah. Pilih jenis seleksi yang akan diikuti.
  6. Silakan pilih dan isi pendaftaran seleksi nasional atau seleksi masuk di perguruan tinggi.
  7. Setelah lolos seleksi masuk perguruan tinggi, baru dilakukan verifikasi kelayakan penerima KIP Kuliah.
Tampilan Laman di Siswa
  1. Klik opsi daftar baru untuk murid angkatan baru. Untuk  angkatan sebelumnya, perlu melakukan pembaruan akun.
  2. Jika sudah daftar, tetapi salah tulis alamat email, klik opsi kirim akun saya.
  3. Siswa yang terdata di DTKS atau PPKE Maks Desil 3, lengkapi data biodata keluarga, prestasi, dan rencana.
  4. Siswa yang terdata lebih dari Desil 3, memiliki tiga tambahan formulir, yaitu ekonomi, rumah, dan aset. Pada bagian ekonomi, wajib mencantumkan Surat Keterangan Tidak Mampu.
  5. Menu seleksi baru muncul setelah berkas-berkas sebelumnya sudah dilengkapi.
  6. Unduh kartu peserta dan formulir.
  7. Setelah selesai mengisi berkas, pilih ujian yang akan diikuti di menu seleksi. Menu ini akan dibuka sehari setelah tanggal pertama masing-masing seleksi.
  8. Unduh formulir pendaftaran KIP-Kuliah.
  9. Apabila ada kesalahan NISN, NPSN, dan NIK:
Siswa yang belum lulus berkoordinasi dengan pihak sekolah.
Siswa yang sudah lulus melakukan verval mandiri ke https://pd.data.kemdikbud.go.id/vervlLulusan/

Sumber: https://youtube.com/live/9tDgFZmZjMc?feature=share

Kemendikbudristek Gelar Pelepasan Bagi Ribuan Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Jakarta, Kemendikbudristek – Salah satu program kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yakni Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), resmi melepas peserta Program PMM Angkatan 4 pada Rabu (7/2). Acara yang digelar secara daring ini dihadiri oleh pejabat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), perwakilan perguruan tinggi, dan orang tua peserta.
 
Tercatat sebanyak sebanyak 16.250 mahasiswa yang lolos menjadi peserta terpilih Program PMM Angkatan 4 dari 57.822 mahasiswa pendaftar. Angka ini merupakan rekor terbanyak peserta Program PMM sejak resmi diluncurkan pertama kali pada tahun 2021.
 
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, memberikan pesan pelepasan kepada mahasiswa Program PMM Angkatan 4, bahwa keikutsertaan para mahasiswa pada Program PMM Angkatan 4 diharapkan seperti alumni-alumni PMM sebelumnya, yang berhasil menciptakan proyek berbasis kebinekaan.
 
“Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini dirancang agar mahasiswa bisa lebih mengenal dunia di luar kampus sehingga nantinya mereka jauh lebih siap berkontribusi di tengah masyarakat,” pungkas Nadiem.
 
Sebanyak 725.000 mahasiswa telah mendaftarkan akun untuk mengikuti program-program kebijakan MBKM. Di saat yang sama, lebih dari 1.300 perguruan tinggi pun terlibat di berbagai program yang mendorong mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester. Program PMM merupakan program pertukaran mahasiswa dari Sabang sampai Merauke yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun dan belajar makna toleransi secara langsung.
 
Angkatan keempat program ini menjadi istimewa karena kini mahasiswa vokasi kembali terlibat di Program PMM. Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, mengatakan, “Kami sangat bangga menyambut keikutsertaan mahasiswa vokasi dalam program ini. Tentu ini merupakan sebuah langkah yang luar biasa penting bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia, terutama pada pendidikan tingkat tinggi.”
 
Beny melanjutkan bahwa kegiatan Program PMM ini dapat menguatkan kualitas pembelajaran pendidikan tinggi vokasi sesuai visinya yaitu, “Vokasi kuat, menguatkan Indonesia.”
 
Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, mengungkapkan penerimaan positif dari berbagai pihak, “Pelaksanaan program yang berada di bawah naungan kebijakan MBKM terus mendapatkan penerimaan yang baik dari berbagai pihak, mulai dari mahasiswa, perguruan tinggi dalam negeri, mitra perusahaan, hingga perguruan tinggi di luar negeri.”
 
Lebih lanjut, Suning memberikan arahan kepada mahasiswa, “Melalui keikutsertaan adik-adik mahasiswa di Program PMM, kalian diberikan kesempatan untuk bisa merasakan pertukaran nilai-nilai budaya yang pada saat bersamaan akan mengasah berbagai kompetensi seperti komunikasi interpersonal, kemampuan adaptasi, kreativitas, serta toleransi dengan duduk dan belajar di perguruan tinggi.”
 
Alumni Program PMM Angkatan 3, Erwin Apriliyanto, menceritakan pengalamannya mengikuti program tersebut. Menurutnya, Program PMM memberikan pengalaman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kegiatan selama satu semester merupakan pertukaran pembelajaran akademik sekaligus nilai budaya yang berkesan baginya.
 
Perwakilan Mahasiswa Peserta PMM Angkatan 4, Bintang Pamungkas Panjaitan, mengatakan program ini memberikan sudut pandang yang lebih luas, bahwa Indonesia terdiri dari banyak pulau, tidak hanya Pulau Jawa tempatnya menimba ilmu.
 
Perwakilan orang tua Mahasiswa Program PMM Angkatan 4, Kartini Simare-mare, menyampaikan harapannya agar mahasiswa yang mengikuti program ini mengasah kemampuan dan mengenal ragam budaya, serta dapat mengaplikasikan di dunia nyata segala hal-hal positif yang didapat selama program berjalan.
 
Kartini menambahkan bahwa mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi dan mengikuti norma yang berlaku selama menjalani program. Tidak lupa Kartini ucapkan terima kasih kepada tim pelaksana Program PMM Angkatan 4 serta selamat kepada mahasiswa yang terpilih di Program PMM Angkatan 4.
 
Koordinator Perguruan Tinggi Penerima Mahasiswa Program PMM Angkatan 4 dari Universitas Nusa Cendana, Rolland Epafras Fanggidae, mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa. “Selain mempelajari kebinekaan, teman-teman juga akan melakukan kegiatan perkuliahan. Teman-teman harus ingat bahwa tujuan ada disini adalah melakukan proses pembelajaran, sehingga harus bersungguh-sungguh dalam mengikuti setiap kegiatan di Perguruan Tinggi (PT) Penerima,” kata Rolland.
 
Sebelum acara berakhir, Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, menyampaikan harapannya agar para siswa dapat mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi Penerima dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, banyak pengalaman berharga dan keragaman budaya Indonesia yang dapat dirasakan  melalui implementasi Modul Nusantara di perguruan tinggi penerima selama satu semester. 
 
“Hari ini secara simbolis saya mengucapkan selamat berjuang bagi teman-teman mahasiswa di perguruan tinggi penerima. Yakinlah bahwa petualangan kalian akan sangat berharga dan bermakna. Sebagai generasi yang akan memimpin di masa yang akan datang,” ujarnya. (Tim MBKM / Editor: Stephanie, Denty)

Dirjen Diktiristek: Sistem SNPMB 2024 Dibuat Lebih Adil dan Transparan

Jakarta — Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) resmi diluncurkan. Sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri pada tahun 2024 didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 62 Tahun 2023 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.

Terdapat tiga jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri. Pada SNPMB 2024, ada puluhan PTN yang bisa menjadi pilihan bagi calon-calon mahasiswa meliputi 76 perguruan tinggi negeri (PTN) akademik, 45 PTN vokasi, dan 24 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Panitia SNPMB 2024 melakukan beberapa perubahan aturan yang bertujuan mendorong peserta didik fokus mengenali bakat, minat, aspirasi karier serta bertanggung jawab terhadap pilihan yang diambilnya. Pada SNBP 2024, calon mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi jalur prestasi tidak diperbolehkan mengikuti SNBT atau Seleksi Mandiri. Demikian pula dengan SNBT 2024, calon mahasiswa yang lolos dan sudah melakukan daftar ulang pada PTN yang dituju tidak boleh mengikuti Seleksi Mandiri di PTN manapun.

Menanggapi perubahan aturan tersebut, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengatakan bahwa perubahan-perubahan yang ada pada SNPMB 2024 tentunya akan membawa dampak baik bagi calon-calon mahasiswa dan semua pemangku kepentingan.

“Ada beberapa perubahan dalam SNPMB 2024, tetapi prinsip utama kita adalah kita memberikan layanan yang semakin lama semakin baik bagi calon mahasiswa dan juga membangun sistem yang berkeadilan. Sistem yang fair, sistem yang transparan, sistem yang akuntabel dan sistem yang efisien, efektif bagi semua pihak,” tutur Nizam pada Konferensi Pers Peluncuran SNMPB 2024, Jumat (8/12).

Dengan aturan baru ini, menurut Nizam, mahasiswa harus menentukan pilihannya secara jelas. Pada pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa tahun-tahun sebelumnya kebanyakan mahasiswa yang sudah diterima di salah satu jalur tetap mendaftar lagi di jalur lainnya. Hal ini memungkinkan adanya kekosongan kursi yang akan merugikan semua pihak.

“Kekosongan bangku di perguruan tinggi itu artinya semuanya rugi. Perguruan tinggi rugi, masyarakat yang tadinya bisa masuk mengisi bangku di perguruan tinggi kita itu jadi tertutup kesempatannya karena bangku yang kosong tadi. Hal itu yang ingin kita coba eliminir, hapus atau hindari di tahun ini,” imbuh Nizam.

Perubahan aturan lainnya pada SNBT 2024, calon mahasiswa memiliki kesempatan untuk memilih maksimal empat pilihan program studi (prodi) yang terdiri dari 2 (dua) pilihan program akademik (sarjana) dan 2 (dua) pilihan program vokasi (diploma tiga dan diploma empat/sarjana terapan). Bagi calon mahasiswa yang memilih 1 atau 2 prodi, bebas memilih program apapun. Namun, jika calon mahasiswa memilih 3 prodi, maka harus memilih 2 program akademik dan 1 program vokasi, atau 2 program vokasi dan 1 program akademik. Jika, calon mahasiswa memilih 4 pilihan prodi, maka harus memilih 2 program akademik dan 2 program vokasi dengan minimal 1 program diploma 3.

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Ganefri menjelaskan perubahan terkait pemilihan prodi ini bermaksud menggabungkan pendidikan akademik dengan vokasi pada sistem seleksi masuk PTN 2024. “Bergabungnya pendidikan akademik dengan vokasi, kita harapkan ada peningkatan untuk peminat vokasi. Jadi saat ini kita berikan kesempatan untuk anak-anak kita ada empat pilihan,” ungkap Ganefri.

Selain perubahan terkait kuota maksimal pilihan prodi calon mahasiswa dalam SNBT 2024, format penilaian dalam SNBT 2024 juga sedikit memiliki perubahan. Biasanya soal dalam SNBT hanya berupa pilihan ganda tetapi pada tahun 2024 soal dalam SNBT juga berupa isian singkat. Namun, materi tes untuk SNBT 2024 tetap sama yaitu tentang Tes Potensi Skolastik (TPS), penalaran matematika, dan literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Meskipun terdapat perubahan, Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menegaskan hal ini tidak akan menyulitkan mahasiswa. “Memang terdapat perubahan, tetapi ini bukan merupakan soal isian esai yang memerlukan jawaban panjang dan peserta tes harus mengisi rumus serta jawaban-jawaban panjang. Peserta mahasiswa hanya perlu menuliskan jawabannya secara singkat dan merupakan jawaban akhir jika itu soal matematika. Angkanya juga merupakan angka bulat, tidak berupa pecahan sehingga tidak akan menyulitkan mahasiswa dan tetap bisa dinilai lewat sistem komputer,” tutur Tjitjik.

Pada pelaksanaan SNPMB 2024, tim SNPMB juga telah menyediakan kanal pelaporan yang diharapkan mampu memberikan banyak manfaat bagi calon mahasiswa. Hal ini tentunya juga sejalan dengan konsep dan semangat transparansi yang terus dijunjung dalam proses seleksi mahasiswa baru.

“Pada tahun 2023 kanal pelaporan hanya ada di tingkat Itjen saja atau Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek. Maka untuk Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru maupun seleksi Mandiri perguruan tinggi 2024, setiap masyarakat boleh melakukan pelaporan sesuai dan tentunya dilengkapi dengan bukti. Tentunya pelaporan ini dilakukan ke setiap kanal yang disediakan oleh perguruan tinggi dan Itjen. Pelaporan yang diunggah harus melewati kanal yang telah disediakan oleh perguruan tinggi dan juga Itjen,” jelas Tjitjik.

Informasi resmi tentang SNPMB 2024 dapat dilihat pada laman http://www.snpmb.bppp.kemdikbud.go.id dan akun media sosial SNPMB IG: @_snpmbbppp, Twiter/X: @snpmb_bppp, Tiktok: @snpmb_bppp, atau Facebook dan Youtube: SNPMB BPPP.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

*Humas Ditjen Diktiristek*

*Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi*

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id

FB Fanpage : @ditjen.dikti

Instagram : @ditjen.dikti

Twitter : @ditjendikti

Youtube : Ditjen Diktiristek

E-Magz Google Play : Satu Dikti

Tiktok : Ditjen Dikti